Kamu yang sering menonton film aksi atau membaca berita ekonomi mungkin sudah tidak asing dengan istilah kartel.
Tahukah kamu apa itu kartel? Kartel adalah gabungan perusahaan-perusahaan komersial atau industri independen yang memiliki tujuan untuk membatasi persaingan atau menetapkan harga.
Kartel adalah kata serapan dari Bahasa Italia “cartello”, yang memiliki makna tantangan atau surat provokasi. Kemudian, kata tersebut digunakan untuk menggambarkan perjanjian tertulis antara negara-negara yang berperang untuk membuat gencatan senjata, pertukaran tawanan dan perjanjian lain.
Kini istilah kartel adalah hal yang lebih merujuk pada gabungan kerjasama antara beberapa perusahaan yang ingin mengintervensi pasar untuk meningkatkan harga dan melakukan monopoli.
Buat kamu yang penasaran apa itu kartel dan ingin memahami untung-rugi keberadaan kartel, simak penjelasannya melalui artikel Pintu di bawah ini!
Kartel merupakan sebuah organisasi yang terdiri dari beberapa produsen independen yang bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, taktik yang dilakukan kartel adalah melakukan pembatasan produksi, pengendalian harga, dan alokasi pangsa pasar.
Walau anggota kartel menyembunyikan identitas dan alokasi finansial masing-masing, mereka tetap melakukan kebijakan kerjasama. Kartel bisa bersifat domestik ataupun internasional. Namun, karena kartel dapat membatasi persaingan dan menghasilkan harga yang lebih tinggi bagi konsumen, beberapa negara melarang praktik kartel
Sebagai catatan, praktik kartel yang menyimpang dari hukum biasanya dianggap ilegal. Namun, beberapa negara mengizinkan kartel yang diatur dan diawasi oleh pemerintah.
Contoh kartel yang legal adalah:
Baca juga: Apa Itu Tokenomics dalam Crypto?
Perjanjian kartel dapat menghambat, membatasi, atau menciptakan persaingan palsu. Contoh perjanjian kerjasama antara anggota kartel adalah sebagai:
Kartel harga menjaga atau menetapkan strategi penetapan harga minimum di mana anggota tidak dapat menjual produk atau layanan di bawah harga dasar. Anggota juga mungkin diharuskan untuk menaikkan harga secara bersamaan dan menghindari penetapan harga diskon.
Pelanggan atau wilayah dapat dibagi di antara anggota kartel untuk memastikan aliran pendapatan yang merata. Anggota mungkin tidak dapat menjual di luar wilayah atau berbagi pelanggan dengan anggota lain. Anggota kartel juga dapat dibatasi dalam penawaran produk mereka tergantung pada wilayah atau pelanggan yang dilayani.
Anggota kartel dapat sepakat pada persyaratan pengiriman formal, seperti lokasi, waktu pengiriman, dan metode pembayaran tagihan.
Kartel dapat memaksa anggotanya untuk patuh pada tingkat produksi, memaksa tren harga yang lebih tinggi untuk barang atau jasa.
Kartel adalah organisasi yang dibentuk untuk memanipulasi harga atau mencapai monopoli. Faktor yang menentukan kekuatan sebuah kartel adalah tingkat toleransi dan ketegasan pemimpin negara di mana kartel tersebut beroperasi.
Meskipun anggota kartel memperoleh keuntungan dari kesepakatan tersebut, namun konsumen dan pemain baru akan menjadi korban.
Beberapa keuntungan dan kerugian adanya kartel adalah sebagai berikut:
Kartel merugikan konsumen dan mempengaruhi efisiensi ekonomi. Keberhasilan sebuah kartel tergantung pada kemampuannya untuk menaikkan harga di atas tingkat persaingan sementara menurunkan produksi untuk menciptakan kelangkaan semu.
Konsumen harus memilih dua pilihan antara membayar harga yang lebih tinggi d atau menghindari produk yang ditawarkan karena harga yang tidak terjangkau. Sebagai contoh kartel semen yang membuat harga semen menjadi mahal. Hal ini dalam jangka panjang dapat menghambat pembangunan nasional.
Selain itu, ketika kartel melindungi anggotanya dari persaingan pasar yang sebenarnya, hal ini dapat mengurangi motivasi untuk melakukan efisiensi dan berinovasi. Hal ini dapat menghilangkan daya saing produk dalam pasar global.
Baca juga: Apa Itu Revaluasi Aset?
Industri yang lazim ditemukan praktik kartel berada di pasar oligopoli. Jenis pasar ini ditandai dengan sejumlah kecil perusahaan yang saling tergantung dalam kebijakan penetapan harga dan produksi mereka.
Jumlah kecil anggota memberikan kekuatan pasar kepada masing-masing anggota. Teori oligopoli kooperatif menjadi dasar untuk menganalisis pembentukan dan dampak ekonomi dari kartel.
Yuk perbanyak pengetahuan keuanganmu dengan membaca lebih banyak lagi artikel keuangan di Pintu Blog.
Jangan lupa untuk melakukan diversifikasi portofolio dengan aset yang memiliki tingkat imbal hasil tertinggi yakni aset cryptocurrency. Dengan aplikasi Pintu kamu bisa investasi ke berbagai koin unggulan seperti Ripple, Polkadot, Etehereum, Bitcoin, Binance Coin dengan modal awal Rp11.000.
Selain itu, Pintu juga memiliki Pintu Academy yang memberikan pelajaran mengenai dasar-dasar dan strategi investasi cryptocurrency , serta fitur Pintu News untuk tetap mengikuti perkembangan industri cryptocurrency global.
Selain fitur tersebut, aplikasi Pintu juga menyediakan fitur lain seperti Pintu Earn dan PTU Staking yang dapat digunakan untuk mendapatkan pendapatan pasif.
Dapatkan juga informasi terbaru seputar berita crypto di Pintu News dan perdalam wawasan kamu melalui Pintu Academy untuk mendapatkan materi belajar crypto untuk level pemula hingga level mahir.
Jadi, tunggu apa lagi? Segera unduh aplikasi Pintu melalui App Store atau Play Store!
Referensi:
Merriam-Webster, cartel, diakses tanggal 3 Maret 2023
comcom.govt, what is a cartel, diakses tanggal 3 Maret 2023
James Chen, What Is a Cartel? Definition, Examples, and Legality, diakses tanggal 3 Maret 2023