MicroStrategy beli Bitcoin lagi. Perusahaan itu terus meningkatkan portofolionya dalam investasi mata uang crypto. Jumlah dana yang mereka gelontorkan untuk berinvestasi terbilang fantastis, yaitu USD15 juta atau senilai Rp215 miliar. Pembelian ini menambah total kepemilikan MicroStrategy per 12 Maret 2021 menjadi 91.326 BTC.
Perusahaan business intelligence dan mobile software tersebut menyatakan telah membeli sekitar 262 Bitcoin dengan harga rata-rata per koin USD57.146, seperti tertera dalam dokumen laporan yang disampaikan kepada Komis Bursa dan Sekuritas (SEC), Amerika Serikat. Nilai tersebut hanya berbeda USD1.000 dari all-time high mata uang crypto.
Baca Juga: Cara Mendapat Passive Income dengan Crypto
Seperti dilansir dari Business Insider, pada bulan Agustus 2020 perusahaan yang dipimpin Michael J. Saylor ini melakukan pembelian pertama Bitcoin senilai USD250 juta. Sejak saat itu sang CEO mengubah kebijakan cadangan kas dengan memilih Bitcoin sebagai aset perusahaan. Langkah tersebut sekaligus menandai keseriusan MicroStrategy terjun dalam pasar mata uang digital.
Aksi pembelian Bitcoin pun berlanjut. Saylor kembali menyuntikkan dana untuk memboyong USD50 juta BTC per 4 Desember 2020. Selang empat hari kemudian, ia mengguyurkan dana USD400 juta untuk pembelian serupa. Bahkan, perusahaan berbasis di Washington DC itu terus memutar otak guna membeli lebih banyak Bitcoin.
Ketika mereka kehabisan dana, opsi penawaran utang jadi solusi. Tepat pada 17 Februari 2021, MicroStrategy melakukan konversi penawaran utang alias menjual surat utang senilai USD900 juta. Hasil penjualan surat utang tersebut dipakai MicroStrategy beli Bitcoin lebih banyak, nyaris senilai USD1 miliar.
Tren ini berlanjut pada 5 Maret 2021. Perusahaan raksasa dunia itu membeli Bitcoin saat harganya terkoreksi dalam, yaitu pada rentang USD48.888 per BTC. Dana yang disuntikkan untuk investasi jelas tak sedikit, menyentuh angka USD10 juta. Pembelian itu termasuk langkah berani lantaran harga Bitcoin hampir mencapai all-time high, lebih dari USD58.000 per 21 Februari 2021.
Nama Saylor memang sudah populer sebagai pendukung utama mata uang digital, terutama Bitcoin. Bahkan, awal Februari lalu ia menyelenggarakan konferensi bertema “Bitcoin untuk Perusahaan” guna menggaet lebih banyak institusi berinvestasi Bitcoin. Saylor mengaku, konferensi itu diadakan karena ia menerima banyak pertanyaan dari sesama CEO terkait langkah investasinya.
Pada bulan Agustus 2020, MicroStrategy merilis pernyataan mengapa perusahaan itu memutuskan mengadopsi Bitcoin sebagai aset utama cadangan perbendaharaan mereka. Saylor mengatakan, investasi yang dilakukan saat ini merupakan bagian dari strategi alokasi modal terbaru yang mereka siapkan. Perusahaan fokus pada upaya memaksimalkan nilai jangka panjang yang bisa dinikmati para pemegang saham.
Investasi tersebut merepresentasikan keyakinan perusahaan pada Bitcoin yang mampu menyimpan nilai aset investasi menarik. Saylor juga meyakini investasi mata uang digital berpotensi meningkatkan nilai aset jangka panjang lebih tinggi ketimbang menyimpan uang tunai. Inilah bentuk pengakuan resmi MicroStrategy terhadap Bitcoin dan menjadikannya sebagai aset investasi yang sah.
Masih dari pernyataan pers yang sama, Saylor menegaskan keputusan berinvestasi dalam Bitcoin sebagian besar dipengaruhi oleh berbagai faktor makro yang mempengaruhi cangkupan ekonomi dan bisnis terkini mulai dari krisis ekonomi dan kesehatan akibat pandemi Covid-19 hingga kondisi politik dan ekonomi global yang tidak pasti.
Faktor makro tersebut berisiko memberi efek depresiasi pada nilai riil jangka panjang mata uang fiat maupun berbagai jenis aset konvensional. Bermula dari hal tersebut, Saylor meyakini sifat Bitcoin sebagai pelindung nilai akan membantu investor berprospek memperoleh return lebih tinggi ketimbang investasi lain.
Terlepas dari nilai fluktuatif yang dimiliki, semakin banyak orang berminat untuk menginvestasikan dana pada Bitcoin. Saylor pun menegaskan bagaimana Bitcoin diterima secara global dengan dukungan sistem yang memadai. Mulai dari pasar transfer keuangan yang terdesentralisasi bekerja 24 jam 7 hari seminggu sampai keamanan serta ketahanan sistem dan jaringan yang dimiliki saat ini.
Bitcoin dipandang sebagai emas digital dalam versi lebih kuat, lebih keras, lebih pintar, dan lebih cepat daripada mata uang terdahulu. Melihat tren terkini, Bitcoin jelas memiliki potensi besar sebagai aset penting perusahaan untuk jangka panjang.
Baca Juga: Apa Itu Airdrop Crypto? Ketahui Selengkapnya di Artikel ini
Jika perusahaan global sebesar MicroStrategy beli Bitcoin untuk aset masa depan, Teman Pintu pun bisa melakukan hal serupa. Lakukan investasi Bitcoin pertama kamu dengan mengunduh aplikasi Pintu di sini yuk!