Elon Musk Ungkap Rencana Ambisius, Peluncuran Pertama Starship ke Mars dalam 2 Tahun!

Updated
September 9, 2024
Gambar Elon Musk Ungkap Rencana Ambisius, Peluncuran Pertama Starship ke Mars dalam 2 Tahun!

Jakarta, Pintu News – Elon Musk kembali menggemparkan dunia dengan rencana ambisiusnya membawa manusia ke Mars. Melalui perusahaannya, SpaceX, Musk berencana memulai misi tanpa awak menuju Mars dalam dua tahun mendatang, membuka jalan bagi peluncuran berawak yang direncanakan sebelum akhir dekade ini.

Ini adalah langkah besar menuju impian Musk untuk membangun koloni manusia di Mars dalam beberapa dekade ke depan. Simak informasi lengkapnya berikut ini!

Rencana Peluncuran Pertama Starship ke Mars

Menurut Musk, SpaceX akan meluncurkan misi pertama Starship ke Mars pada tahun 2026, saat jendela transfer Bumi-Mars terbuka. Peluncuran pertama ini akan dilakukan tanpa awak, bertujuan untuk menguji kemampuan pendaratan Starship dan memastikan keselamatan sebelum membawa manusia. Jika semua berjalan sesuai rencana, misi berawak akan dimulai dua hingga empat tahun kemudian.

Peluncuran ini sangat dinantikan, karena Musk telah lama menekankan pentingnya menjadi spesies multiplanet. Ia percaya bahwa memperluas kehidupan manusia ke Mars akan meningkatkan peluang kelangsungan kesadaran manusia di alam semesta, menjauhkan risiko dari tinggal di satu planet saja.

Baca Juga: Panduan Lengkap: Cara Klaim Airdrop Blum ($BLUM) pada 20 September Mendatang!

Tantangan Ekonomi dan Teknologi

spacex launching starship
Bagan yang menunjukkan faktor-faktor yang melingkupi jendela transfer untuk peluncuran Bumi ke Mars. Sumber: JSASS Aerospace, Jepang

Namun, tantangan besar tetap ada. Menurut Musk, salah satu kendala terbesar dalam membangun kota manusia di Mars adalah biaya yang sangat tinggi. Saat ini, biaya pengiriman satu ton kargo ke Mars mencapai $1 miliar. Untuk membangun kota yang mandiri, Musk menargetkan penurunan biaya menjadi $100.000 per ton, sebuah efisiensi yang harus meningkat 10.000 kali lipat.

Meski tampaknya mustahil, Musk tetap optimis bahwa inovasi dalam teknologi dan pengelolaan logistik berbasis ruang angkasa bisa mengatasi tantangan ini. Salah satu pendekatan yang sedang dieksplorasi adalah penggunaan teknologi blockchain untuk mengelola komunikasi antar satelit dan pesawat luar angkasa.

Baca Juga: Prediksi Harga Bitcoin: Analis Top Perkirakan BTC Bisa Jatuh ke $31.500, Ini Alasannya!

SpaceX, yang juga mengelola jaringan satelit Starlink, diposisikan dengan baik untuk menerapkan teknologi blockchain dalam pengelolaan logistik ruang angkasa. Starlink sendiri telah memiliki lebih dari 6.370 satelit aktif di orbit rendah Bumi, yang mengendalikan lebih dari 62% dari seluruh satelit aktif di luar angkasa.

Menurut penelitian NASA, teknologi blockchain dapat menjadi solusi efisien dalam mengatur komunikasi antar satelit. Dengan mengintegrasikan blockchain dalam operasional Starlink, SpaceX dapat mempercepat kemajuan logistik berbasis ruang angkasa, mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung koloni manusia di Mars.

Kesimpulan

Dengan peluncuran pertama Starship yang dijadwalkan dalam dua tahun, SpaceX sedang mempersiapkan langkah besar menuju impian Musk membangun peradaban manusia di Mars. Meskipun tantangan besar masih harus dihadapi, seperti penurunan biaya pengiriman kargo dan pengembangan teknologi yang mendukung, rencana ini menunjukkan bahwa langkah pertama menuju kehidupan multiplanet sudah dimulai.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->