Teknologi AI di Militer: Langkah Besar dari Korea Selatan untuk Masa Depan yang Lebih Aman!

Updated
September 10, 2024
Gambar Teknologi AI di Militer: Langkah Besar dari Korea Selatan untuk Masa Depan yang Lebih Aman!

Jakarta, Pintu News – Korea Selatan baru saja menggelar sebuah pertemuan internasional di Seoul, dengan tujuan untuk mengembangkan cetak biru penggunaan kecerdasan buatan dalam konteks militer.

Acara ini dihadiri oleh lebih dari 90 negara, termasuk Amerika Serikat dan China. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari summit sebelumnya yang diadakan di Amsterdam tahun lalu. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Dampak AI dalam Perang Modern

Dalam dunia militer, AI telah menunjukkan potensi besar. Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Yong-hyun, menyoroti peran drone yang dilengkapi AI dalam konflik antara Rusia dan Ukraina. Teknologi ini membantu meningkatkan efektivitas operasi militer, tetapi juga membuka peluang untuk penyalahgunaan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa AI digunakan secara bertanggung jawab.

Pembicaraan di summit ini berfokus pada pencegahan penggunaan senjata otonom yang dapat membuat keputusan tanpa campur tangan manusia. Korea Selatan dan negara-negara lainnya berusaha mengembangkan aturan internasional yang ketat, yang akan memastikan bahwa AI dalam militer tetap sesuai dengan hukum internasional.

Baca Juga: Token $CATI Resmi Meluncur pada 20 September 2024, Ini 5 Hal yang Harus Kamu Lakukan!

Kolaborasi Global untuk AI yang Lebih Aman

dompet crypto korea
Sumber: ISP

Acara ini juga melibatkan negara-negara seperti Belanda, Singapura, Kenya, dan Inggris sebagai penyelenggara bersama. Fokus dari summit ini adalah membangun dialog berkelanjutan tentang bagaimana AI dapat diterapkan dalam sektor militer tanpa melanggar hak asasi manusia.

Summit ini meski menghasilkan kesepakatan yang bersifat tidak mengikat, tetap dianggap sebagai langkah penting untuk mengatur penggunaan teknologi AI di dunia militer.

Tidak hanya membahas senjata otonom, summit juga menyoroti perlindungan warga sipil dalam penggunaan AI di bidang militer. Negara-negara yang hadir setuju bahwa teknologi ini harus dikembangkan dengan sangat hati-hati agar tidak menciptakan ancaman baru bagi keamanan global.

Baca Juga: Update Harga Tukar 7.200 Koin Hamster Kombat Per 10 September 2024, Setara dengan Harga iPhone 16 Series?

Deklarasi dan Upaya Internasional

Selain pertemuan ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga sedang membahas kemungkinan pembatasan penggunaan senjata otonom mematikan melalui Konvensi Senjata Konvensional Tertentu tahun 1983.

Sementara itu, Amerika Serikat telah memperkenalkan deklarasi tentang penggunaan AI militer secara bertanggung jawab, yang telah didukung oleh 55 negara pada bulan Agustus lalu.

Sekitar 2.000 peserta dari berbagai organisasi global, akademisi, dan sektor swasta turut ambil bagian dalam diskusi yang berlangsung selama dua hari ini. Topik yang dibahas antara lain adalah perlindungan warga sipil dan penggunaan AI dalam kontrol senjata nuklir, yang menunjukkan betapa luasnya aplikasi AI di dunia militer.

Kesimpulan

Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi peraturan internasional yang lebih ketat mengenai penggunaan AI dalam konteks militer. Meski kesepakatan yang dihasilkan tidak mengikat, summit ini menegaskan pentingnya dialog global untuk menjaga keamanan dan etika dalam perkembangan teknologi.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->