Jakarta, Pintu News ā Tim di balik game berbasis Telegram, Hamster Kombat, sedang bersiap untuk musim kedua meskipun menghadapi penurunan tajam pada nilai token HMSTR mereka.
Setelah aksi jual baru-baru ini, harga dan kapitalisasi pasar token tersebut turun secara signifikan. Namun, para pembuat tetap optimis, dengan mengandalkan aktivitas perdagangan yang tinggi dan dukungan komunitas yang kuat.
Airdrop besar-besaran bulan lalu, yang dipromosikan sebagai yang terbesar dalam sejarah crypto, menjangkau 131 juta pengguna dan menarik lebih dari 300 juta pendaftaran untuk game tersebut.
Baca juga: Hamster Kombat (HMSTR) Season 2 Hadirkan Mode CEO, Bagaimana Rencana Kedepannya?
Namun, banyak pemain merasa kecewa dengan jumlah token yang kecil dan nilainya yang rendah. Tim Hamster Kombat juga harus menghadapi insiden kecurangan dan mengambil tindakan cepat dengan melarang pelaku demi menjaga keadilan dalam permainan.
Para pendiri melihat penurunan tajam pada nilai token HMSTR sebagai reaksi pasar yang wajar terhadap peningkatan pasokan dan perubahan permintaan.
Meskipun banyak pengguna memilih untuk menjual token mereka, tim lebih berfokus pada pengembangan fitur-fitur baru untuk menarik lebih banyak pemain.
Season kedua Hamster Kombat akan memperkenalkan fitur gameplay baru, memungkinkan pemain untuk mengelola platform game, memperluas konsep asli di mana mereka berperan sebagai CEO dari bursa cryptocurrency virtual.
Dengan 15% dari sisa token HMSTR dialokasikan untuk musim ini, yang dijadwalkan diluncurkan pada akhir bulan, tim berupaya menggabungkan pengalaman web2 dan web3 untuk menarik audiens yang lebih luas.
Para pengembang juga berencana memperluas kehadiran game ini di luar Telegram. Mereka bekerja sama dengan pengembang web2 dan web3 untuk menjalin kemitraan yang memungkinkan pemain berbagi aset di berbagai game, meningkatkan pengalaman bermain secara keseluruhan.
Baca juga: Melonjak 250% dalam Seminggu, Arthur Hayes Alihkan Fokusnya ke Memecoin $GOAT!
Alih-alih mencari investasi dari luar, tim Hamster Kombat mengandalkan berbagai sumber pendapatan, termasuk bisnis periklanan di YouTube dan Telegram, untuk mendukung pengembangan di masa depan.
Strategi ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan mengatasi penurunan jumlah pemain setelah airdrop.
Kapitalisasi pasar token HMSTR telah anjlok dari $660 juta menjadi sekitar $255 juta dalam waktu kurang dari satu bulan, dengan harga saat ini sebesar Rp67, turun 70,11% dari nilai awalnya.
Dengan banyak investor yang memilih untuk menjual, para ahli memperingatkan bahwa harga token bisa turun lebih jauh hingga Rp15, membuat kemungkinan rebound signifikan pada tahun 2025 menjadi tidak mungkin.
Penurunan setelah airdrop adalah hal yang umum, tetapi penurunan token HMSTR lebih tajam dibandingkan dengan Notcoin, game berbasis Telegram lainnya. Kapitalisasi pasar Notcoin tetap berada di sekitar $840 juta, yang menyoroti tantangan dan volatilitas dalam industri game crypto.
Saat Hamster Kombat memasuki musim keduanya, kemampuan tim untuk berinovasi dan beradaptasi akan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini dan memulihkan kepercayaan investor.
Itu dia informasi terkini seputarĀ berita cryptoĀ hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputarĀ akademi cryptoĀ dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto danĀ blockchain.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto danĀ teknologi blockchain. Nikmati pengalamanĀ trading cryptoĀ yang mudah dan aman dengan mengunduhĀ aplikasi kriptoĀ Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitasĀ jual beli bitcoinĀ dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: