Jakarta, Pintu News – Bitcoin baru saja mencetak rekor baru dengan mencapai harga Rp1,5 miliar ($94.730) per koin, melanjutkan tren kenaikan yang dimulai sejak 5 November lalu. Kenaikan ini dijuluki sebagai “Trump Trade” oleh para analis, mengacu pada dampak kemenangan politik Donald Trump yang memicu optimisme baru di pasar crypto.
Kenaikan harga Bitcoin juga mendorong kapitalisasi pasarnya melampaui Rp28.622 triliun ($1,8 triliun), menjadikannya salah satu aset paling berharga di dunia. Bitcoin kini berada di peringkat ke-7, mengalahkan banyak perusahaan besar seperti Nvidia dan Amazon, meski masih jauh dari emas yang memiliki kapitalisasi pasar Rp271.000 triliun ($17 triliun).
Meski harga sudah melambung tinggi, para analis percaya bahwa perjalanan bullish Bitcoin masih jauh dari selesai. Analis terkenal, Ali Martinez, melihat pola yang mirip dengan pergerakan harga pada Desember 2020, sebelum Bitcoin mencapai level tertinggi sepanjang masa di Rp1,1 miliar ($69.000) pada 2021.
Berdasarkan indikator teknikal RSI (Relative Strength Index), Martinez memproyeksikan bahwa Bitcoin dapat mencapai target harga Rp1,7 miliar ($108.000). Setelah itu, ia memperkirakan adanya koreksi kecil ke Rp1,57 miliar ($99.000) sebelum memantul kembali menuju Rp2,1 miliar ($135.000). Jika ini terjadi, Bitcoin akan mengalami kenaikan lebih dari 42% dari level saat ini.
Baca Juga: Bitcoin Jadi Incaran Negara-Negara: Tren Baru yang Bikin Heboh Dunia Crypto!
Timothy Peterson, seorang ekonom jaringan, memberikan proyeksi yang lebih optimis. Dalam unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), ia memprediksi bahwa Bitcoin dapat mencapai Rp4,3 miliar ($275.000) pada Hari Thanksgiving 2025. Prediksi ini didasarkan pada Hukum Metcalfe, yang menyatakan bahwa nilai suatu jaringan berbanding lurus dengan kuadrat jumlah penggunanya.
Lebih jauh lagi, Peterson memproyeksikan bahwa Bitcoin dapat menembus Rp15,8 miliar ($1.000.000) per koin pada 2029, mencatatkan kenaikan luar biasa sebesar 954%. Proyeksi ini memperhitungkan adopsi Bitcoin yang terus meningkat seiring waktu.
Dalam dua pekan terakhir, harga Bitcoin telah naik 26%, dan dalam sebulan, kenaikannya mencapai 39%. Dengan sentimen pasar yang semakin optimis, para ahli percaya bahwa Bitcoin dapat terus menjadi aset pilihan bagi investor, terutama dalam kondisi ekonomi global yang tidak pasti.
Tren bullish ini juga mencerminkan meningkatnya minat investor terhadap cryptocurrency sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian geopolitik dan inflasi. Dengan target ambisius di depan mata, Bitcoin tampaknya siap melanjutkan momentum kenaikannya.
Baca Juga: Jaringan Sui Lumpuh 2 Jam: Harga Token Anjlok 10%, Apa Penyebabnya? (22/11/24)
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi crypto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer: Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: