Co-Founder AQR Capital Management: “Bitcoin Sebagai Sebuah Gelembung Spekulatif”

Updated
January 14, 2025
Gambar Co-Founder AQR Capital Management: “Bitcoin Sebagai Sebuah Gelembung Spekulatif”

Jakarta, Pintu News – Bitcoin kembali menjadi sorotan setelah lonjakannya ke angka fantastis lebih dari Rp1,6 miliar ($100,000) pasca Pemilu AS 2024. Namun, skeptisisme tetap menyelimuti masa depan mata uang kripto ini. Apakah Bitcoin hanya sebuah gelembung spekulatif?

Bitcoin: Sekedar Spekulasi atau Solusi Global?

Cliff Asness, salah satu pendiri AQR Capital Management, secara terang-terangan menyebut Bitcoin sebagai sebuah gelembung spekulatif.

Ia mengutarakan keraguannya terhadap nilai jangka panjang Bitcoin, yang dinilai kurang memiliki fungsi praktis selain untuk aktivitas spekulasi dan penggunaan ilegal.

Dalam wawancaranya dengan CNBC, Asness menyatakan bahwa harga fantastis Bitcoin tidak cukup untuk meyakinkannya. “Saya berada di sisi gelembung. Untuk mengubah pandangan saya, Bitcoin harus menunjukkan kegunaan nyata, bukan sekadar kenaikan harga,” ujarnya.

Baca juga: Token AI Alami Penurunan Drastis, Hype AI Memudar?

Asness: Bitcoin Memiliki 3 Fungsi Utama

Menurut Asness, Bitcoin dan mata uang kripto lainnya memiliki tiga fungsi utama: perdagangan spekulatif, alat pembayaran di wilayah konflik, dan metode untuk membayar tebusan dalam serangan siber.

Meskipun skeptis, ia mengakui tantangan besar dalam mengambil posisi short pada Bitcoin karena volatilitas ekstremnya.

Di tahun 2024, harga Bitcoin melonjak hingga 120%, didorong oleh optimisme atas terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS. Harapan akan kebijakan pro-kripto, termasuk deregulasi dan rencana cadangan nasional Bitcoin, menjadi katalis utama di balik kenaikan ini.

Baca juga: FTX Mulai Distribusi $1,2 Miliar ke Kreditur Pasca Inaugurasi Trump!

Lonjakan Harga dan Risiko Gelembung Spekulatif

Setelah mencapai puncak di akhir 2024, Bitcoin sempat mengalami koreksi 3% di awal 2025, dengan harga terakhir tercatat di sekitar Rp1,5 miliar ($92,000).

Pasalnya, ini menimbulkan pertanyaan para investor crypto: apakah lonjakan harga tersebut mencerminkan nilai intrinsik atau sekadar spekulasi pasar?

Para pendukung Bitcoin percaya bahwa mata uang kripto ini memiliki potensi besar untuk menjadi alat pembayaran global yang bebas dari intervensi pemerintah.

Namun, kritikus seperti Asness tetap meragukan hal ini, terutama tanpa adopsi yang lebih luas di luar spekulasi.

Ia juga menyampaikan bahwa koreksi ini dapat menjadi momen refleksi bagi investor untuk lebih selektif dalam memilih proyek berbasis AI yang memiliki nilai fundamental dan aplikasi nyata. Ke depan, hanya proyek yang dapat menawarkan utilitas nyata dan teknologi yang relevan yang kemungkinan akan bertahan di pasar.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->