Baru-baru ini, beredar perdebatan mengenai apakah royalti kreator NFT harus diterapkan atau tidak. Pasalnya hal tersebut menuai pro dan kontra untuk sebagian kreator/seniman hingga kolektor NFT. Tidak sedikit kreator yang menanggapi pedebatan tentang royalti kreator NFT tersebut, salah satunya termasuk kreator NFT terkenal, Bored Ape Yacht Club (BAYC).
Para founder Bored Ape Yacht Club (BAYC) menanggapi perdebatan yang terjadi tentang adanya royalti kreator NFT yang akan diterapkan. Dikutip dari Cointelegraph, BAYC menginginkan sistem royalti yang memastikan transfer NFT antar dompet tetap gratis dan memberi dukungan kepada para kreator untuk tetap berada di dalam ekosistem NFT.
Sebelum membahas lebih lanjut terkait usulan yang diberikan oleh BAYC, ketahui terlebih dahulu secara singkat mengenai perdebatan apa yang terjadi tentang royalti kreator NFT. Simak selengkapnya pada artikel di bawah ini!
Sebelumnya, pada 6 November 2022, OpenSea resmi mengumumkan di akun twitternya yang bernama @opensea, bahwa mereka menerapkan alat on-chain untuk menegakkan royalti kreator NFT. Alat on-chain tersebut hanya bisa digunakan untuk koleksi NFT terbaru yang terdaftar sejak tanggal 8 november 2022. Sementara itu, untuk koleksi NFT yang lama masih dalam proses pembuatan dan akan mulai dirilis tanggal 8 Desember 2022 mendatang. Pasalnya, postingan tersebut menuai pro dan kontra dikalangan kreator/seniman dan kolektor. Menanggapi hal itu, BAYC, yang merupakan salah satu kreator NFT terkenal, usulkan sistem atau model baru untuk royalti kreator NFT.
Selasa, 8 November 2022 lalu, dalam postingan blog GordonGoner yang merupakan blog dari salah satu founder BAYC, Wylie Aronow, memberikan informasi terkait usulan BAYC terhadap royalti kreator NFT. Pasalnya, usulan tersebut juga disepakati oleh Greg Solano dan Kerem Atalay yang juga merupakan founder dari BAYC.
Dilansir dari CoinTelegraph, postingan blog tersebut muncul sebagai tanggapan atas pengumuman yang diberikan oleh OpenSea bahwa NFT marketplace tersebut akan mengikuti NFT marketplace lainnya mengenai penegakan royalti pada 6 November lalu. Menanggapi hal itu, Aronow menyampaikan bahwa itu bukanlah hal yang baik untuk diterapkan.
Dalam postingan tersebut, mereka menyampaikan bahwa mereka menganggap royalti kreator adalah sebuah faktor penting yang membawa kreator dan seniman masuk ke dalam ekosistem NFT.
Dalam hal ini, founder BAYC mengusulkan sistem atau model baru untuk royalti NFT yang menggunakan âallow listsâ yang dikodekan ke dalam smart-contract koleksi NFT. Dengan adanya âallow listsâ, perdagangan NFT bisa dilakukan di dompet biasa/reguler, namun hanya bisa dilakukan di marketplace yang menerapkan royalti kreator.
Lalu, bagaimana cara kerja sistem âAllow Lists?â. Dilansir dari CoinTelegraph, langkah pertama yang akan dilakukan adalah memeriksa apakah dompet yang digunakan adalah dompet biasa atau smart-contract yang membuat permintaan transfer.
Permintaan transfer yang muncul dari dompet biasa/reguler akan diizinkan, tetapi permintaan dari smart-contract akan diperiksa terhadap oracle kontrak. Jika ditemukan kecocokan, permintaan transfer tersebut akan diizinkan.
Model ini akan memungkinkan transfer wallet-to-wallet secara gratis, yang mana dianggap sangat penting oleh para pendiri BAYC sebagai salah satu manfaat utama dari aset NFT, yaitu sebuah kepemilikan aset yang diakui. Sementara itu, pemilik aset NFT tersebut nantinya bisa dengan mudah memindahkan aset dari satu dompet ke dompet lainnya tanpa biaya apapun.
Referensi: