Dilansir dari laman Cointelegraph, seorang anggota parlemen Iran telah mengatakan kepada media lokal bahwa pemerintah Iran berencana untuk menjatuhkan hukuman pada wanita yang tidak mengenakan jilbab di depan umum.
Bagi orang-orang yang menolak untuk mematuhi peringatan ini maka akan alami pembekuan rekening. Hossein Jalali, anggota Komisi Budaya Majelis Konsultatif Islam, mengatakan kepada media Iran pada 6 Desember 2022 bahwa warga yang tidak mematuhi aturan akan dikirim SMS peringatan sebelum akhirnya rekening bank mereka dibekukan.
Bagaimana teknologi crypto yang terdesentralisasi dapat menjadi solusi atas isu ini? Simak informasi selengkapnya seperti dikutip laman Cointelegraph berikut ini.
Tindakan yang diambil oleh pemerintah Iran ini membuat banyak warga Iran mulai beralih ke cryptocurrency untuk dapat betransaksi.
Faktanya, Iran telah menggunakan crypto dalam kesepakatan perdagangan internasional sejak 9 Agustus 2022 yang lalu dan telah mengembangkan central bank digital currency (CBDC) yang disebut crypto rial. Peraturan pembekuan rekening dari pejabat Iran ini salah satunya diimplementasikan sebagai solusi transisi ke ekonomi cashless dan penegakan CBDC.
Baca Juga: Uni Emirates Arab Luncurkan Kementerian Ekonomi di Metaverse
Hal serupa terjadi di Nigeria. Untuk memajukan kebijakan cash-less di Nigeria dan mempromosikan penggunaan eNaira, mata uang digital yang dirilis bank sentral Nigeria, negara ini nekat membatasi jumlah uang tunai yang ditarik oleh warga Nigeria dan para pelaku bisnis.
Bagaimana cara kerja kebijakan pembatasan uang tunai di Nigeria tersebut? Simak informasinya selengkapnya mengenai pembatasan uang tunai di Nigeria demi CBDC di sini.
Ancaman pembekuan rekening bank di Iran bukan kali pertama terjadi di dunia. Sebelumnya hal yang sama terjadi juga di Kanada pada awal tahun 2022 yang lalu. Perdana Menteri Justin mengumumkan bahwa regulator dapat membekukan rekening bank warga yang terlibat dalam protes “Freedom Convoy“.
Beberapa pemrotes konvoi kemudian beralih ke crypto untuk mendanai gerakan ini setelah platform kampanye penggalangan dana GoFundMe dihapus dari situs web-nya.
Referensi: