Di awal tahun 2023, harga Bitcoin terpantau menunjukkan grafik yang cenderung stabil dan bergerak naik secara signifikan. Pergerakan harga Bitcoin tersebut diiringi dengan adanya berita-berita positif yang muncul terkait Bitcoin, beberapa di antaranya adalah Robert Kiyosaki yang masih membeli BTC hingga saat ini, ada juga berita mengenai Microstrategy yang borong 2.501 Bitcoin pada akhir Desember 2022, dan masih banyak lagi lainnya.
Artikel kali ini akan membahas tentang prediksi harga Bitcoin dari 4 tokoh ternama, yang membagikan hasil prediksi BTC mereka untuk tahun 2023, 2024, dan 2025.
Sebelum itu, simak dulu analisis harga Bitcoin hari ini per 3 Januari 2022!
Berdasarkan analisa dari Cointelegraph per 3 Januari 2022, harga Bitcoin (BTC) telah berosilasi antara $16.256 yang setara dengan Rp253.369.267 (kurs $1 = Rp15.586) dan $17.061 yang setara dengan Rp265.916.158 (kurs $1 = Rp15.586) selama beberapa hari terakhir. Konsolidasi yang ketat tersebut menunjukkan keraguan di antara bulls dan bears.
EMA-20 hari ($16.777) menunjukkan garis yang datar dan RSI berada tepat di bawah titik tengah, menunjukkan keseimbangan antara supply dan demand. Pergerakan tren berikutnya kemungkinan akan terjadi setelah harga keluar dari rentang harga $16.000.
Jika harga Bitcoin menembus di bawah level $16.256, penjualan diprediksi dapat meningkat dan BTC/USDT dapat menguji ulang zona support di level $15.476. Atau, jika harga menembus di atas $17.061, BTC dapat bergerak cepat dan naik ke resistance overhead di $18.388.
Baca Juga: Tak Sudi Pilih Emas, Miliarder Mark Cuban Lebih Cinta Bitcoin!
Erik Voorhees, pendiri dan CEO exchange cryptocurrency ShapeShift, berbagi prediksinya tentang Bitcoin dan optimis tentang potensi pemulihan harga Bitcoin.
Voorhes membagikan pandangannya tersebut di podcast Bankless Shows, yang telah diunggah di Youtube channel pada 2 Januari 2023. Ia menyatakan bahwa dia tidak akan terkejut jika Bitcoin (BTC) bisa mencapai $40.000 atau setara dengan Rp623.448.000 (kurs $1 = Rp15.586) pada musim panas mendatang yakni bulan Juni hingga September 2023.
Dilansir dari Cointelegraph, Voorhees menambahkan bahwa jika prediksinya menjadi kenyataan, itu akan menjadi “2,5X” dari harga saat ini $16.666 yang menurutnya adalah sebuah pembalikan harga atau return yang bagus.
Eksekutif crypto itu tidak dapat menentukan waktu kenaikan berikutnya, hanya mengatakan bahwa kenaikan BTC akan terjadi dalam 6 bulan hingga 3 tahun ke depan.
Berbeda dengan prediksi Erik Voorhees, pada bulan Desember 2022 lalu, perusahaan perbankan yang berbasis di Inggris, Standard Chartered, memperkirakan Bitcoin bisa turun hingga $5.000 yang setara dengan Rp77.931.000 (kurs $1 = Rp15.586) pada tahun 2023.
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada 5 Desember 2022 dari CNBC, kenaikan imbal hasil dan penurunan saham teknologi dapat menyebabkan percepatan aksi jual Bitcoin. Hal tersebut bisa menyebabkan kebangkrutan lebih lanjut dan keruntuhan crypto serta runtuhnya kepercayaan investor terhadap aset digital.
Namun, penulis catatan investor, Eric Robertsen, kepala penelitian global perusahaan, menegaskan bahwa prediksi tersebut merupakan prediksi ekstrem yang berada di luar pandangan dasarnya sendiri dan di luar konsensus pasar.
Baca Juga: Wow, Dogecoin Foundation Alokasikan 5 Juta DOGE Untuk Pengembangan Platform. Pertanda Baik?
Sementara itu, investor dan miliarder Bitcoin, Tim Draper, terus merealisasikan prediksi Bitcoin $250.000-nya melalui cuitan Twitter yang diunggah pada tanggal 1 Januari 2023, yang menunjukkan bahwa dia bahkan telah mencetaknya di t-shirt yang ia gunakan.
Dikutip dari Royals Blue, Draper pertama kali membuat prediksi harga Bitcoin $250.000 yang setara dengan Rp3,8 miliar (kurs $1 = Rp15.586) ketika sedang berpidato di Universitas Draper miliknya sendiri di San Mateo pada bulan April 2018 lalu.
Dalam cuitan Twitter terbarunya, Draper mengakui bahwa prediksi $250.000 pada tahun 2022, sedikit meleset, tetapi dia mengatakan bahwa dia yakin itu “pasti” akan terjadi sebelum Bitcoin halving, yang ditetapkan untuk April 2024 menurut Coinmarketcap.
Namun, prediksi bullish-nya disambut dengan beragam komentar di Twitter, ada yang pro dengan prediksi Draper, ada juga yang kontra dengan menyatakan bahwa hal tersebut tidak mungkin terjadi.
Pada September 2022, Ahli Strategi Komoditas Senior Bloomberg Intelligence, Mike McGlone, yang telah optimis tentang masa depan Bitcoin di masa lalu, memprediksi bahwa harga Bitcoin bisa mencapai $100.000 yang mana setara dengan Rp1,5 miliar (kurs $1 = Rp15.612) pada tahun 2025.
McGlone membuat prediksi itu pertama kali dalam sebuah wawancara yang dilaksanakan pada Oktober 2020, di mana dia mengatakan bahwa Bitcoin berada di jalur untuk mencapai “$100.000 pada tahun 2025.” Setahun kemudian, pada 2021, dia tetap mempertahankan prediksi itu dalam sebuah wawancara dengan Kitco News yang mengatakan bahwa hanya “masalah waktu untuk bisa mencapai $100.000”.
Dilansir dari Cointelegraph, McGlone mengatakan bahwa alasannya untuk prediksi tersebut adalah karena supply Bitcoin tergolong rendah, sementara adopsi dan jumlah permintaan semakin meningkat.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: