Di tengah isu crypto winter dan bear market, industri crypto terlihat tetap mengalami beberapa peningkatan dalam beberapa sektor. Pada akhir tahun 2022 lalu, sebuah survei yang dilakukan perusahaan exchange crypto di Amerika Serikat menyatakan bahwa 62% investor institusi malah menambah aset crypto di periode tersebut. Sementara itu, baru-baru ini, menurut laporan Coindesk (17/1/23), pengembang blockchain, crypto, dan Web3 tetap membangun ekosistem mereka di tahun 2022, bahkan ketika pasar crypto menghadapi musim dingin yang brutal.
Menurut laporan Cointelegraph (18/1/23), gagasan bahwa pengembang crypto akan tetap berjalan baik selama bear market terlihat benar adanya. Hal ini bisa dibuktikan dengan jumlah total pengembang Web3 aktif bulanan meningkat 5,4%, menjadi lebih dari 23.300 selama 12 bulan terakhir meskipun harga crypto mengalami penurunan hampir 70%.
Berdasarkan laporan 16 Januari 2023 dari Electric Capital, pengembang “penuh waktu” meningkat sebanyak 15.2%, menjadi lebih dari 7000. Sementara itu, pengembang “one-time” turun 6.2% menjadi lebih dari 3.500 selama periode waktu yang sama, antara Desember 2021 dan Desember 2022
Di sisi lain, menurut berita Coindesk (17/1/23), laporan dari Electric Capital Developer 2022, mengatakan bahwa mereka telah menyaksikan pencapaian tertinggi sepanjang masa, sekitar 61.000 pengembang dilaporkan telah menyumbangkan kode untuk pertama kalinya di semua ekosistem pada tahun lalu.
Maria Shen, seorang staf di Electric Capital dan salah satu penulis penelitian, mengatakan bahwa pertumbuhan pengembang pada tahun 2022 mengalami pengurangan beriringan dengan pola siklus bear market sebelumnya, contohnya pada tahun 2018, pengembang penuh waktu bergabung dengan industri crypto untuk melakukan kode ke ekosistem baru, meskipun harga cryptocurrency sedang rendah sepanjang masa.
“Setiap kali industri mengalami salah satu dari siklus (bear market) ini, sebenarnya kami malah memiliki peningkatan fungsi dalam jumlah pengembang,” kata Shen. “Mereka masuk dan bertahan meskipun harga crypto sedang turun. Hal ini merupakan hal yang luar biasa,” tambah Shen, menurut laporan Coindesk.
Baca juga: Isu Crypto Winter, Pembayaran Crypto di E-Commerce Justru Meningkat 63% Selama 2022! Kok Bisa?
Dilansir dari Cointelegraph, Ethereum terus mendominasi aktivitas pengembang, yang mana telah meningkatkan jumlah pengembang penuh waktu sebesar 9%, menjadi 1.873, yang terhitung lebih banyak dari gabungan jumlah tiga ekosistem tertinggi, seperti Polkadot (752), Cosmos (511) dan Solana (383).
Lebih lanjut, terlihat jumlah pengembang pada rantai non-Ethereum sedang mengejar ketinggalannya. Jaringan Cosmos dan Solana masing-masing meningkat 34% dan 36%, sementara Starknet adalah salah satu ekosistem berukuran sedang yang telah berjalan solid pada tahun 2022 dengan peningkatan jumlah pengembang sebesar 214%.
Selain itu, laporan Electric Capital juga menemukan bahwa setelah runtuhnya Terra, terdapat 28 (9%) pengembang asli Terra yang bertahan untuk Terra 2.0, sementara 143 pengembang (42%) berhenti dan bermigrasi ke ekosistem lain. Banyak dari mantan pengembang Terra bermigrasi ke Cosmos.
Berdasarkan laporan Coindesk (17/1/23), walaupun Ethereum masih tetap populer dan menjadi ekosistem yang paling matang di industri ini, namun sebagian besar pengembang di industri blockchain bekerja untuk membangun ekosistem baru yang muncul.
Beberapa ekosistem yang tampaknya menarik lebih banyak perhatian adalah komunitas di blockchain Solana, Polygon, Cosmos, dan Polkadot. Menurut laporan tersebut, munculnya ekosistem baru adalah tanda bahwa pengembang bereksperimen dengan teknologi baru dan membangun lingkungan yang menjadi lebih penting dalam industri crypto.
“Saya pikir sangat sangat luar biasa bahwa tujuh tahun yang lalu kami memiliki 1.000 pengembang aktif bulanan, dan kemudian selama dua tahun terakhir, 100.000 pengembang baru memutuskan untuk menulis beberapa kode,” ucap Shen.
Referensi: