Setelah ramai diadopsi oleh banyak negara, apakah Arab Saudi mulai tertarik dengan CBDC? Menurut laporan Cointelegraph (25/1/23), meskipun sudah melakukan eksperimen, bank sentral Arab Saudi menekankan bahwa belum ada keputusan yang dibuat untuk meluncurkan CBDC saat ini. Namun, bank sentral Arab mengatakan akan terus meneliti kasus-kasus penggunaan CBDC. Bagaimana kelanjutannya? Simak berita lengkapnya di bawah.
Dilansir dari Cointelegraph (25/1/23), Bank Sentral Arab Saudi (SAMA) sedang meningkatkan penelitiannya terhadap mata uang digital bank sentral atau CBDC. Meski begitu, hingga saat ini, SAMA belum mengumumkan niat peluncuran CBDC.
Dalam buletin yang diumumkan pada 23 Januari 2023, bank sentral Arab menyatakan sedang mengerjakan “sebuah fase proyek yang mendorong penggunaan CBDC domestik bekerja sama dengan bank lokal dan FinTech”. Namun, mereka menegaskan bahwa belum ada keputusan akhir untuk meluncurkan mata uang digital di negara Timur Tengah.
Pernyataan buletinnya juga tertulis, “Walaupun belum ada keputusan yang dibuat terkait pengenalan CBDC di Kerajaan, SAMA terus fokus untuk mengeksplorasi manfaat dan potensi risiko penerapan CBDC”.
Selain itu, Bank Sentral Arab Saudi juga diketahui sedang meneliti beberapa aspek mata uang digital yang dikeluarkan oleh negara lain, termasuk dampak ekonomi, kesiapan pasar, dan aplikasi solusi pembayaran berbasis CBDC. Lebih lanjut, SAMA juga bermaksud untuk meninjau pertimbangan kebijakan, hukum, serta peraturan CBDC.
Sementara itu, tercatat di laman The Fintech Times (25/1/23), SAMA akan berkonsultasi dengan badan-badan internasional, entitas pemerintah lokal, dan masyarakat sebelum mengimplementasikan CBDC. Bank Sentral Arab Saudi berharap dapat mengeksplorasi CBDC untuk mengembangkan inovasi di sektor jasa keuangan. Tak hanya itu, SAMA menjelaskan bahwa mereka tertarik dengan CBDC, yang dapat berkontribusi pada “ekosistem pembayaran yang lebih tangguh” dan mempercepat transformasi digital.
Baca juga: Ditanya Soal CBDC, Tanzania Akui Masih Maju Mundur. Ada Apa?
Menurut laporan Cointelegraph, langkah eksperimen CBDC ini merupakan bagian dari Visi Saudi 2030, sebuah inisiatif untuk mengurangi ketergantungan Kerajaan Arab Saudi terhadap minyak, mendiversifikasi ekonominya, dan mengembangkan sektor-sektor layanan publik seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, rekreasi, hingga pariwisata.
Menurut Gubernur SAMA, H.E. Fahad Almubarak, bank-bank lokal, dan perusahaan pembayaran akan terlibat erat dalam proyek dan implementasi CBDC ke depannya.
Pada tahun 2019, SAMA berhasil melakukan eksperimen CBDC yang disebut “Project Aber”. Dalam eksperimennya, SAMA bekerja sama dengan Bank Sentral Uni Emirat Arab (UEA) untuk memeriksa apakah teknologi blockchain dapat berkontribusi pada pembayaran lintas batas.
Pada akhir tahun 2020, bank-bank tersebut merilis laporan tentang temuan mereka, yang menyimpulkan bahwa secara teknis, CBDC layak untuk pembayaran lintas batas dan menyajikan “peningkatan yang signifikan atas sistem pembayaran terpusat dalam hal ketahanan arsitektur.”
Sampai hari ini, tidak ada rincian yang diberikan terkait teknologi di balik CBDC Saudi, tetapi CBDC Tracker menunjukkan bahwa proyek ini didasarkan pada Hyperledger Fabric dari Linux Foundation.
Belum lama ini, Bank of America melakukan penelitian dan berpendapat bahwa CBDC bakal merevolusi sistem keuangan global. Para analis Bank of America juga menambahkan bahwa merupakan kemajuan teknologi paling signifikan dalam sejarah uang.
Referensi: