Terkenal dengan kegemarannya terhadap cryptocurrency, Elon Musk, yang kini menjadi CEO aplikasi Twitter terlihat telah mengajukan permohonan lisensi regulasi di Amerika Serikat untuk memperkenalkan sistem pembayaran yang dapat mencakup Bitcoin dan mata uang crypto lainnya, menurut laporan Financial Times (31/1/23).
Sebelumnya, aplikasi Twitter memprioritaskan pembayaran dengan fiat, namun sekarang, Musk telah menginstruksikan tim pengembangnya untuk membuka kemungkinan mengintegrasikan mata uang crypto ke dalam sistem pembayaran Twitter di masa depan. Mengutip dari Financial Times, Musk berambisi menjadikan Twitter sebagai aplikasi “segalanya”.
Dilansir dari GeekMetaverse (31/1/23), dua sumber yang mengetahui tentang ini mengatakan kepada media Inggris bahwa perusahaan media sosial milik miliarder Elon Musk, telah mengajukan permohonan lisensi regulasi di Amerika Serikat untuk memperkenalkan pembayaran dan transaksi peer-to-peer (P2P) di platform tersebut. Media tersebut juga mencatat bahwa Twitter sedang mengerjakan perangkat lunak terkait dengan prosesor pembayaran untuk diluncurkan sesegera mungkin.
Esther Crawford, seorang eksekutif di Twitter, mengkonfirmasi bahwa sebuah tim khusus telah mengembangkan arsitektur yang dibutuhkan untuk mewujudkan proyek ini. Lebih lanjut, sistem pembayaran ini bertujuan untuk meningkatkan aliran pendapatan perusahaan, terkait adanya perubahan yang dilakukan pada sistem operasinya.
Pada bulan November 2022 lalu, Twitter diketahui meminta informasi untuk mendaftar ke Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN), sebuah badan yang terikat pada Departemen Keuangan, yang mengatur layanan pembayaran dan transaksi keuangan di Amerika Serikat.
Dalam beberapa kesempatan, Elon Musk, selaku pemilik Twitter, juga telah menyatakan menginginkan sebuah media sosial, di mana para penggunanya dapat melakukan semua transaksi, yang mencakup layanan keuangan, transaksi antar pengguna, penggunaan kartu debit dan mata uang crypto.
Baca juga: Perusahaan Crypto Kirim Patung Rp9,3 Miliar ke Elon Musk, Tujuannya Bikin Geleng Kepala!
Menurut laporan GeekMetaverse, pada tahun 2022 lalu, Elon Musk tidak pernah menolak untuk meintegrasikan pembayaran uang fiat dan mata uang crypto ke dalam Twitter. Pada saat itu, Musk mengatakan,
“Mata uang crypto memainkan peran penting di masa depan sebagai sarana untuk memastikan bahwa sistem moneter tidak sepenuhnya rusak. Selain itu, aset crypto juga akan bersaing dengan sistem fiat. Jadi, jika sistem fiat menjadi terlalu ketat, mata uang crypto akan terus berkembang,”
Sebelum dilaporkan tengah mengajukan permohonan lisensi regulasi di Amerika Serikat, aplikasi Twitter telah lebih dulu meluncurkan fitur baru yang dinamai “Coin” dan “Awards”, memungkinkan para pengguna untuk memberi hadiah kepada konten kreator yang membagikan konten-konten menarik berupa koin. Pada saat peluncuran dua fitur tersebut, beberapa pekerja Twitter masih ragu untuk mengatakan bahwa Twitter mulai mengadopsi crypto. Baca selengkapnya di Sekarang Main Twitter Bisa Dapat Coin Crypto?
Meski begitu, beberapa saat sebelum peluncurkan fitur Coin dan Awards, Twitter telah memasukkan fitur $Cashtag, di mana pengguna Twitter bisa mengetahui indeks harga koin crypto seperti ETH dan BTC.
Selain itu, Musk juga pernah berbicara tentang kemungkinan Twitter yang akan menerima pembayaran dengan mata uang Dogecoin (DOGE) pada tahun 2022 lalu. Dan yang paling terbaru, pada akhir Januari 2023, Musk mengatakan bahwa ia bersedia beriklan di televisi jika McDonald’s menerima Dogecoin sebagai alat pembayaran.
Referensi: