
Jakarta, Pintu News ā Fenomena bubble crypto sering menjadi salah satu istilah yang ramai diperbincangkan dalam dunia cryptocurrency, terutama ketika harga aset digital melonjak cepat di luar nilai fundamentalnya.
Menurut penjelasan CoinMarketCap, bubble crypto terjadi saat harga suatu aset diperdagangkan jauh melebihi nilai intrinsiknya. Dalam konteks crypto, istilah ini sering muncul ketika pasar mengalami kenaikan ekstrem, diikuti koreksi tajam karena ekspektasi tidak sebanding dengan utilitas nyata.
Menurut CoinMarketCap, bubble crypto adalah kondisi ketika harga aset naik jauh di atas nilai intrinsiknya karena spekulasi pasar. Fenomena ini dapat terjadi pada berbagai instrumen keuangan, termasuk saham, properti, hingga cryptocurrency. Dalam pasar crypto, bubble crypto sering dikaitkan dengan lonjakan harga yang tidak didorong oleh fundamental teknologi maupun tingkat adopsi.
CoinMarketCap menjelaskan bahwa banyak pengamat menganggap beberapa kenaikan harga crypto sebagai bentuk bubble. Hal ini disebabkan oleh kesenjangan antara nilai pasar dan utilitas nyata aset digital, terutama pada tahap adopsi awal. Kondisi tersebut akhirnya sering memunculkan koreksi harga besar saat sentimen berubah.
Baca Juga: 3 Sektor Saham yang Diprediksi Diborong Investor Saat Sektor Teknologi Melemah

Pada 2018, kekhawatiran tentang bubble crypto mencapai puncaknya ketika kapitalisasi pasar seluruh cryptocurrency melonjak mendekati $800 miliar. Berdasarkan laporan CoinMarketCap, nilai tersebut dianggap sulit dievaluasi karena kesulitan menentukan nilai intrinsik aset digital. Pasar sering bergerak berdasarkan ekspektasi dan spekulasi, sehingga volatilitas meningkat.
Skeptisisme meningkat karena rendahnya tingkat adopsi crypto dalam ekonomi nyata. CoinMarketCap mencontohkan bahwa penggunaan Bitcoin (BTC) sebagai alat pembayaran masih terbatas, sehingga beberapa pihak melihat harga BTC sebagai refleksi spekulasi, bukan utilitas.
Menurut CoinMarketCap, kelompok skeptis percaya bahwa banyak cryptocurrency memiliki nilai fundamental mendekati nol. Pandangan ini berangkat dari asumsi bahwa adopsi teknologi masih rendah dan tidak sebanding dengan valuasi pasar. Kondisi tersebut menjadi dasar banyak analis menyebut crypto sebagai aset spekulatif yang mudah memicu bubble.
Namun, pandangan ini ditolak oleh komunitas crypto yang melihat teknologi blockchain terus berkembang. CoinMarketCap menegaskan bahwa pertumbuhan sektor seperti decentralized finance (DeFi) menjadi bukti utilitas nyata yang mulai terbentuk. Ekosistem seperti Ethereum (ETH) bahkan menjadi dasar ribuan aplikasi keuangan terdesentralisasi.

Ethereum disebut CoinMarketCap sebagai contoh utama bagaimana crypto dapat memiliki nilai pemanfaatan nyata. Selain menjadi aset digital, Ethereum berfungsi sebagai jaringan yang mendukung smart contract, aplikasi terdesentralisasi, dan layanan keuangan alternatif. Dengan utilitas tersebut, nilai ETH dianggap lebih mudah dievaluasi dibanding aset spekulatif lain.
Selain itu, munculnya DeFi menjadi indikator meningkatnya penggunaan blockchain untuk fungsi keuangan seperti pinjaman, pertukaran aset, dan asuransi. CoinMarketCap menilai bahwa pertumbuhan ini menunjukkan bahwa tidak semua kenaikan harga crypto dapat disamakan dengan bubble.
CoinMarketCap menjelaskan bahwa meskipun beberapa fase pasar crypto menunjukkan karakteristik bubble, tidak semua tren harga bergerak akibat spekulasi semata. Teknologi yang terus berkembang membuat crypto memiliki utilitas yang semakin jelas dari waktu ke waktu. Lonjakan harga dapat terjadi karena kombinasi inovasi, adopsi, dan sentimen.
Namun, risiko bubble tetap ada karena volatilitas crypto sangat tinggi dan sering dipengaruhi faktor psikologis pasar. Oleh karena itu, pemahaman tentang konsep bubble menjadi penting untuk menilai apakah lonjakan harga didukung oleh fundamental atau sekadar spekulasi sesaat.
Baca Juga: 4 Risiko Utama Cardano (ADA) di Desember 2025 yang Harus Dipantau Investor Crypto
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. CekĀ harga Bitcoin hari ini,Ā harga Solana hari ini,Ā Pepe coinĀ dan harga asetĀ cryptoĀ lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalamanĀ trading cryptoĀ yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Bubble adalah kondisi ketika harga aset crypto berada jauh di atas nilai intrinsiknya, menurut definisi yang disampaikan CoinMarketCap.
Ya. Pada 2018, Bitcoin sering disebut sebagai bubble karena lonjakan harga ekstrem dengan adopsi yang masih terbatas.
Karena volatilitas tinggi, spekulasi pasar kuat, dan kesulitan menentukan nilai intrinsik aset digital.
Tidak. CoinMarketCap menegaskan bahwa utilitas nyata seperti DeFi menunjukkan bahwa beberapa aset memiliki nilai fundamental.
Bubble besar dapat memicu koreksi signifikan yang berdampak pada investor dan pasar keuangan digital secara luas.