
Jakarta, Pintu News – Saham Tesla (TSLAX) ditutup pada angka $489,88 pada hari Selasa (16/12), mencetak rekor tertinggi sepanjang masa dan menandai hari kedua berturut-turut mencatatkan rekor baru.
Mengutip laporan Cryptopolitan, harga saham melonjak 3,1% dalam sesi perdagangan hari itu, membuat kenaikan tahunan Tesla menjadi 21% — sebuah pemulihan besar setelah sempat anjlok 36% di kuartal pertama, penurunan kuartalan terburuk sejak tahun 2022.
Rekor intraday sebelumnya adalah $488,54, yang tercatat hampir setahun lalu, sementara rekor penutupan sebelumnya berada di $479,86.
Baca juga: OpenSea Hadirkan Token Game POWER sebagai Metode Pembayaran di Pasar NFT!

Pada saat penulisan (17/12), harga token saham Tesla kini berada di sekitar Rp8.194.085 (sekitar $489.88), mencatat kenaikan 3,89% dalam periode waktu 24 jam terakhir.
Lonjakan pasar terjadi setelah Elon Musk mengungkap bahwa Tesla telah menguji kendaraan tanpa pengemudi di Austin tanpa ada orang di dalam mobil, sekitar enam bulan setelah program uji coba awal yang masih mewajibkan kehadiran pengemudi cadangan.
Komentar tersebut langsung memicu minat beli besar-besaran dari para trader. Dengan lonjakan saham ini, valuasi Tesla kini mencapai $1,63 triliun, menjadikannya perusahaan publik ketujuh terbesar di dunia — tepat di belakang Nvidia , Apple , Alphabet , Microsoft (MSFTON), Amazon (AMZNX), dan Meta — dan kini bahkan telah melampaui Broadcom (AVGOON).
Kabar baiknya, kini kamu bisa melakukan jual/beli token saham AS populer seperti yang telah disebutkan di atas di aplikasi Pintu.
Kekayaan bersih Elon Musk kini diperkirakan mencapai $684 miliar, menurut Forbes, unggul lebih dari $430 miliar dibandingkan salah satu pendiri Google, Larry Page.
Para investor yang optimis melihat uji coba kendaraan otonom di Austin sebagai sinyal nyata menuju upgrade besar yang telah lama dijanjikan — menjadikan mobil Tesla sebagai robotaxi tanpa pengemudi.
Meski Tesla tengah mencatat rekor saham tertinggi, perusahaan tetap menghadapi tantangan besar — baik dari sisi politik maupun penjualan. Elon Musk sendiri mengakui bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum sistem otomatis Tesla bisa tersedia untuk publik luas.
Mobil-mobil yang sedang diuji tanpa pengemudi belum tersedia bagi konsumen umum, dan masih banyak pertanyaan mengenai aspek keamanannya yang belum terjawab.
Tahun ini juga penuh gejolak politik bagi Tesla. Elon Musk bergabung dengan pemerintahan Presiden Donald Trump di awal tahun untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah — lembaga baru yang bertugas memangkas anggaran federal dan mengurangi regulasi. Langkah ini awalnya dipandang sebagai keuntungan bagi Tesla, tetapi situasinya dengan cepat berubah.
Keterlibatan Elon yang semakin vokal dalam politik sayap kanan global, ditambah dengan serangan publiknya di media sosial, memicu reaksi balik dari konsumen. Hal ini berdampak buruk pada citra Tesla dan penjualan produknya.
Pada kuartal pertama, Tesla melaporkan penurunan pengiriman sebesar 13% dan pendapatan dari sektor otomotif anjlok 20%. Meski harga saham sempat pulih di kuartal kedua, penurunan pendapatan berlanjut, dengan penjualan mobil turun 16%.
Baca juga: 7 Fakta Trump Pertimbangkan Ân Xá Kasus Pengembang Samourai Wallet
Akhirnya, sedikit kelegaan datang pada paruh kedua tahun. Pada bulan Oktober, Tesla mengumumkan bahwa pendapatan kuartal ketiga naik 12%, didorong oleh lonjakan pembelian kendaraan listrik oleh konsumen AS sebelum kredit pajak federal berakhir di akhir September.
Saham Tesla naik 40% selama kuartal tersebut, memberikan harapan baru bagi para pemegang saham.

Meskipun mencatat beberapa pemulihan, situasi Tesla masih menantang. Kehilangan insentif pajak kendaraan listrik di AS berdampak langsung pada permintaan, terutama karena kehadiran politik Elon Musk terus memicu ketidaknyamanan di sebagian kalangan konsumen.
Sementara itu, persaingan makin sengit, khususnya dari BYD dan Xiaomi di China, serta Volkswagen di Eropa. Produsen pesaing ini menawarkan model yang kompetitif dengan harga lebih rendah dan fitur menarik.
Tesla mencoba merespons kondisi tersebut pada bulan Oktober dengan merilis varian lebih murah dari Model Y dan Model 3, namun hasilnya belum sesuai harapan. Penjualan di AS dan Eropa tetap lesu, bahkan model-model murah ini justru tampaknya menggerus permintaan untuk varian Tesla yang lebih mahal.
Menurut data dari Cox Automotive, penjualan Tesla pada bulan November turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir di AS — sinyal kekhawatiran di pasar domestik.
Meski tekanan besar masih membayangi, analis dari Mizuho justru menaikkan target harga saham Tesla dari $475 menjadi $530 minggu ini. Mereka mempertahankan rekomendasi beli, dan menulis bahwa kemajuan terbaru pada perangkat lunak FSD (Full Self-Driving) versi Supervised bisa mempercepat ekspansi armada robotaxi di Austin, San Francisco, dan bahkan mempercepat penghapusan pengemudi pendamping.
Saat ini, Tesla sudah mengoperasikan layanan ride-hailing berlabel Robotaxi di Texas dan California, namun masih menggunakan pengemudi atau pengawas manusia di setiap kendaraan.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: