Tengah ramai dibicarakan, kepopuleran stablecoin dalam beberapa waktu terakhir terlihat meningkat cukup signifikan.
Kamu pasti bertanya-tanya, apa itu stablecoin?
Dilansir dari Pintu Academy, stablecoin adalah aset crypto yang dirancang untuk memiliki nilai yang sama dengan aset tertentu, contohnya mata uang dolar AS, atau komoditas lain seperti emas, untuk menjamin kestablian harganya.
Diterbitkan pertama kali pada tahun 2014, kira-kira apa saja 7 contoh stablecoin yang populer saat ini?
Penasaran? Simak artikel lengkapnya di bawah ini!
Berdasarkan market cap-nya yang mencapai Rp1,1 kuadriliun, dengan volume pasar yang tengah naik 11,07%, hingga menyentuh Rp1,1 kuadriliun dalam 24 jam, aset crypto USDT dari Tether menempati posisi ke-3 untuk keseluruhan mata uang crypto, dan menempati posisi ke-1 di dalam daftar token stablecoin teratas.
Diluncurkan pada tahun 2014, Tether adalah token ERC-20 berbasis teknologi blockchain dan stablecoin yang ditautkan ke dolar Amerika Serikat. Baru-baru ini, pangsa pasar USDT dilaporkan telah meningkat 54% ke level tertinggi, mengalahkan para saingannya.
Ingin tau lebih lanjut mengenai peningkatan USDT? Baca selengkapnya di Pangsa Pasar Stablecoin Tether (USDT) Naik ke Level Tertinggi Sejak Akhir 2021.
Berdasarkan CoinMarketCap, USDC dari USD menempati posisi ke-2 dalam kategori token stablecoin teratas berdasarkan market cap-nya. Per 15 Maret 2023, market cap USDT mencapai Rp591 triliun, dengan volume pasar yang sedang naik 4,74%, menyentuh Rp121 triliun dalam waktu 24 jam. Cukup populer, USDC terlihat menempati posisi ke-5 untuk keseluruhan mata uang crypto.
Diluncurkan pada 2018, stablecoin USD Coin dipatok ke dolar Amerika Serikat dengan basis 1:1. Menurut laporan Capital, koin USDC ini ditawarkan oleh Centre Consortium, sebuah organisasi yang didirikan oleh bursa crypto Coinbase (COIN) dan perusahaan fintech Circle.
Mengikuti berita lemahnya Silicon Valley Bank saat ini, Coindesk (15/3/23), melaporkan bahwa lebih dari $2,2 miliar USDC telah di-burn sejak awal minggu ini karena jumlah USDC yang telah ditarik oleh pemiliknya mencapai $4 miliar.
Baca juga: Tengah Viral, Siapa Tokoh di Balik USDC, Stablecoin yang Mampu Saingi USDT?
Salah satu token stablecoin populer lainnya adalah BUSD dari Binance USD. Berdasarkan market cap-nya yang menyentuh Rp128 trliun, dengan volume pasar yang sedang naik 10,43% mencapai Rp156 triliun dalam waktu 24 jam, BUSD memposisikan diri pada urutan ke-3 dalam daftar token stablecoin teratas.
Didirikan oleh platform infrastruktur blockchain Paxos dan bursa mata uang crypto Binance pada tahun 2019, BUSD dirancang untuk meminimalkan risiko volatilitas yang dialami oleh sebagian besar mata uang crypto.
Selanjutnya, DAI dari Dai menempati posisi ke-4 dalam kategori token stablecoin teratas. Per 15 Maret 2023, market cap DAI mencapai Rp95 triliun, dengan volume pasar yang sedang koreksi 36,52% menyentuh Rp7 triliun dalam waktu 24 jam.
Menurut CoinMarketCap, DAI adalah stablecoin berbasis Ethereum yang penerbitan dan pengembangannya dikelola oleh Protokol Maker dan organisasi otonom terdesentralisasi MakerDAO.
Lebih lanjut, harga DAI dipatok pada dolar Amerika Serikat dan dijamin dengan campuran mata uang crypto lainnya yang disimpan ke dalam brankas smart contract setiap kali DAI baru dicetak.
Salah satu token stablecoin populer lainnya adalah TUSD dari TrueUSD. Per 15 Maret, market cap TUSD mencapai Rp31 triliun, dengan volume pasar yang naik 13,23%, menyentuh Rp626 miliar dalam waktu 24 jam.
Dilansir dari CoinMarketCap, TUSD adalah aset digital pertama dengan pengesahan langsung secara on-chain oleh institusi pihak ketiga yang independen, dan didukung 1:1 dengan dolar Amerika Serikat.
Baru-baru ini, Cryptoslate (13/3/23), melaporkan bahwa pasokan sirkulasi TrueUSD (TUSD) meningkat lebih dari 2 kali lipat dalam 2 minggu terakhir, yang mencapai lebih dari 2 miliar token pada 13 Maret 2023.
Pada saat itu, Cryptoslate mencatat bahwa total pasokan TUSD adalah 2,073 miliar. Selama periode tersebut, stablecoin yang sebelumnya kurang dikenal ini telah berkembang menjadi stablecoin terbesar berdasarkan sirkulasi pasokan dan volume transfer di blockchain Tron.
Berdasarkan market cap-nya, USDP dari Pax Dollar menjadi salah satu token stablecoin populer lainnya. Per 15 Maret 2023, market cap Pax Dollar (USDP) mencapai Rp13,4 triliun, dengan volume pasar yang menyentuh Rp705 miliar dalam waktu 24 jam.
Didirikan pada tahun 2018, Pax Dollar adalah stablecoin dengan jaminan tetap. Dilansir dari Capital, yang membuat USDP agak berbeda adalah bahwa aset crypto ini disetujui oleh Komisi Bursa Efek AS (SEC). Tidak hanya itu, Paxos sendiri memiliki persetujuan bersyarat untuk piagam bank perwalian nasional dari Kantor Pengawas Mata Uang.
Baca juga: Kerjakan Regulasi Stablecoin Baru, Hong Kong Tolak Stablecoin Satu Ini
Di posisi ke-7 dari stablecoin populer saat ini, USDD muncul dengan market cap yang mencapai Rp11 triliun, dengan volume pasar Rp232 miliar dalam waktu 24 jam terakhir.
Menurut CoinMarketCap, USDD adalah mata uang crypto yang dikeluarkan oleh TRON DAO Reserve dengan harga yang stabil dan kasus penggunaan yang beragam.
Lebih lanjut, aset crypto ini akan memiliki mekanisme insentif bawaan dan kebijakan moneter yang responsif, memungkinkan USDD untuk menstabilkan diri terhadap fluktuasi harga apa pun, dan membantu mengkonsolidasikan nilai USDD sebagai mata uang penyelesaian yang sebenarnya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: