Mendekati fenomena Bitcoin halving, berbagai persiapan perlu dilakukan oleh setiap investor untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan.
Bitcoin halving, yang terjadi setiap 4 tahun sekali, adalah momen krusial yang seringkali memicu fluktuasi harga Bitcoin yang signifikan.
Pengurangan separuh dari reward blok miner Bitcoin ini dapat mempengaruhi strategi investasi kamu.
Dengan memahami setiap aspek penting ini akan sangat membantu kamu dalam membuat keputusan yang lebih tepat dan informasi yang lebih baik, sehingga kamu dapat mengambil keuntungan dari perubahan ini, bukan hanya bertahan dalam melewati momen besar dan bersejarah ini.
Sebelum lebih lanjut membahas 5 hal penting yang harus kamu pertimbangkan dan siapkan menuju peristiwa besar ini, yuk simak informasi penting mengenai situasi pasar Bitcoin saat ini.
Harga Bitcoin mengalami penurunan pada pertengahan bulan Juni 2023 yang lalu.
Pada saat penulisan di tanggal 19 juni 2023, harga Bitcoin melemah ke harga $26.419 atau setara dengan Rp395 juta ($1 = Rp14.961) dan menghadapi titik terendah dalam 3 bulan terakhir saat altcoin merasakan tekanan dari regulasi Amerika Serikat.
Meskipun menunjukkan kelemahan harga, Bitcoin terhindar dari penurunan harga kebanyakan altcoin, yang bereaksi kuat terhadap tindakan hukum AS terhadap bursa crypto di negara tersebut.
Peristiwa tersebut memiliki dampak besar pada kapitalisasi pasar cryptocurrency secara keseluruhan, dengan Michaël van de Poppe, pendiri dan CEO dari perusahaan trading Eight, memperingatkan bahwa situasi yang lebih buruk mungkin akan terjadi.
Van de Poppe, seperti beberapa trader populer lainnya, meskipun demikian masih menunjukkan minat pada pembelian altcoin dengan harga lebih rendah.
Selain Van de Poppe, ada pula seorang trader crypto terkemuka di Twitter dengan akun bernama Crypto Tony yang melihat momen ini sebagai peluang besar untuk mengakumulasi aset crypto.
Pada Bitcoin halving tahun 2012, harga Bitcoin meningkat dari sekitar $11 atau Rp165 ribu pada November 2012 menjadi puncaknya sekitar $1.100 yang setara dengan Rp16,5 juta pada November 2013.
Hal ini menandai peningkatan harga Bitcoin yang luar biasa dalam waktu hanya 1 tahun!
Sementara itu, pada Bitcoin halving di tahun 2016, harga Bitcoin naik dari sekitar $650 atau Rp9,7 juta pada Juli 2016 hingga hampir $20.000 atau sekitar Rp300 juta pada Desember 2017.
Sentimen pasar selama periode ini sebagian besar bullish didorong oleh peningkatan perhatian media mainstream, lonjakan Initial Coin Offering (ICOs), dan masuknya investor institusional.
Peristiwa Bitcoin halving pada tahun 2020 menunjukkan kenaikan harga Bitcoin dari sekitar $9.000 atau sekitar Rp135 juta pada Mei 2020 hingga level tertinggi sepanjang masa sekitar $69.000 atau nyaris mencapai Rp1 miliar pada November 2021.
Bitcoin halving pada tahun 2020 ditandai dengan peningkatan minat institusional, dengan korporasi besar dan dana investasi memasuki pasar crypto.
Pandemi COVID-19 juga memainkan peran penting dalam membentuk sentimen pasar. Seiring penurunan ekonomi global dan langkah-langkah stimulus fiskal yang belum pernah terjadi sebelumnya menimbulkan kekhawatiran tentang inflasi dan depresiasi mata uang.
Hal tersebut membuat banyak orang tertarik untuk menyimpan kekayaannya dalam bentuk Bitcoin untuk menghindari efek dari inflasi.
Bitcoin halving keempat, yang diperkirakan akan terjadi pada April atau Mei 2024, merupakan peristiwa penting dalam sejarah jaringan Bitcoin.
Peristiwa ini akan menunjukkan jumlah reward blok yang dibayarkan kepada penambang Bitcoin yang kembali dikurangi menjadi setengah, atau menjadi 3.125 Bitcoin per blok baru.
Halving ini terjadi pada jadwal tetap setiap 210.000 blok baru ditambahkan ke blockchain Bitcoin atau kira-kira setiap 4 tahun sekali.
Momen halving memberi dampak dalam mengurangi kecepatan di mana Bitcoin baru ditambang, membantu memastikan stabilitas harga seiring berkurangnya total pasokan yang belum diedarkan.
Peristiwa Bitcoin halving sebelumnya menunjukkan adanya lonjakan harga Bitcoin yang signifikan. Lalu akankah harga BTC akan kembali naik dalam waktu dekat?
Komentator Bitcoin dan manajer dana Charles Edwards telah menyebutkan bahwa 2023 adalah awal dari “rezim baru” untuk aksi harga BTC dan keterlibatan institusional.
Menurutnya Bitcoin memiliki potensi untuk memberikan keuntungan yang lebih kuat daripada “kebanyakan orang pikir”.
Manajer hedge fund Mark Yusko juga telah menyarankan bahwa antisipasi terhadap periode Bitcoin halving berikutnya akan memicu crypto rally pada tahun 2023 ini.
Istilah “Bitcoin whale” mengacu pada entitas atau individu yang memiliki jumlah besar Bitcoin. Penting untuk dicatat bahwa sementara mereka dapat mempengaruhi pasar, mereka juga memiliki kepentingan dalam menjaga stabilitas pasar untuk melindungi nilai aset mereka.
Beberapa Bitcoin holder terbesar pada 2023 termasuk alamat Bitcoin “37XuVSEpWW4trkfmvWzegTHQt7BdktSKUs” dan “3D6hV7vqz3e4Ne7qKqD2JjgVrtLZzFXaSc,” yang masing-masing memiliki lebih dari 69,000 dan 94,500 Bitcoin.
Baca Juga: Para Ahli Ungkap Strategi Trading dan Prediksi Harga Bitcoin Setelah Halving
Selain itu ada pula MicroStrategy, perusahaan yang diperdagangkan secara publik yang dipimpin oleh Michael Saylor, yang telah memperoleh lebih dari 124,391 Bitcoin sebagai bagian dari strategi cadangan kasnya.
Disamping MicroStrategy ada pula Grayscale Bitcoin Trust (GBTC), yang memiliki lebih dari 654,600 Bitcoin.
Kenaikan harga Bitcoin pun bisa dibilang dipengaruhi adopsi dan dikungan pemerintah negara El Salvador yang telah menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah dan telah secara aktif membeli Bitcoin.
Kapitalisasi pasar, atau “market cap“, adalah metode yang digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan atau aset di pasar. Dalam konteks crypto, market cap dihitung dengan mengalikan jumlah koin atau token yang beredar dengan harga per koin atau token.
Market cap memberikan gambaran tentang nilai pasar keseluruhan dari suatu aset dan sering digunakan sebagai indikator utama dalam menilai posisi dan kinerja relatif suatu mata uang crypto dibandingkan dengan mata uang crypto lainnya.
Aspek penting lainnya dari kapitalisasi pasar adalah bahwa ia dapat membantu investor menilai risiko dan potensi imbalan.
Misalnya, crypto dengan kapitalisasi pasar yang lebih besar biasanya lebih stabil tetapi mungkin menawarkan pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan crypto dengan kapitalisasi pasar yang lebih kecil.
Baca Juga: Harga Bitcoin Naik 27%, Para Whale Masih Ogah Jual Kepemilikan Bitcoin-nya! Nah Loh, Ada Apa?
Konsep “whale” atau “paus” dalam pasar Bitcoin merujuk kepada individu atau organisasi yang memiliki jumlah Bitcoin yang sangat besar.
Sebagai holder yang memiliki persentase signifikan dari pasokan total Bitcoin, whale memiliki potensi untuk memengaruhi harga Bitcoin.
Misalnya, jika seorang whale memutuskan untuk menjual sejumlah besar Bitcoin sekaligus, ini dapat menyebabkan harga Bitcoin jatuh secara dramatis.
Namun, perlu diingat bahwa whale juga memiliki kepentingan dalam mempertahankan stabilitas pasar. Jika mereka menjual terlalu banyak Bitcoin dan menyebabkan harga jatuh, nilai total aset mereka juga akan berkurang.
Oleh karena itu, whale cenderung membuat pergerakan pasar yang strategis dan hati-hati untuk menjaga stabilitas dan melindungi nilai aset mereka.
Dalam menanggapi peristiwa Bitcoin halving, Tim Draper, investor awal Bitcoin dan kapitalis ventura, yang juga dikenal sebagai seorang Bitcoin whale mengatakan bahwa:
“Bitcoin halving adalah salah satu peristiwa paling kritis di pasar crypto. Mereka berfungsi sebagai katalis untuk apresiasi harga Bitcoin, secara historis menyebabkan lonjakan harga yang signifikan.”
Di sisi lain, sosok Bitcoin whale lainnya seperti Michael Saylor, CEO MicroStrategy, juga turut membagikan pendapatnya mengenai momen Bitcoin halving dengan menyatakan bahwa:
“Bitcoin halving menegaskan pentingnya pasokan tetap dan sifat deflasinya. Momen ini menonjolkan pentingnya kelangkaan.”
Cointelegraph
Menurut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, industri aset crypto di Indonesia tumbuh hampir 50%. Berdasarkan data Commodity Futures Trading Regulatory Agency (CoFTRA), akan ada 11,2 juta konsumen atau pengguna aset crypto pada akhir 2021.
Angka ini telah naik 48,7% sejak akhir November 2022, saat itu berada pada 16,55 juta individu di pasar.
Kementerian Perdagangan juga berharap bahwa pada pertengahan 2023, Indonesia akan memiliki organisasi bursa aset crypto yang akan berfungsi sebagai pusat perdagangan aset crypto.
Menurut laman Open Gov, pada tahun 2023, aset crypto diperediksi akan mengalami ekspansi cepat dari sudut pandang teknologi blockchain, yang merupakan dasar dari teknologi aset crypto.
Selain itu, untuk menghadapi tantangan masa depan dalam teknologi blockchain, seperti aset crypto yang dapat mempengaruhi sektor keuangan, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), diadopsi tahun ini.
UU P2SK dimaksudkan untuk berkoordinasi satu sama lain dan memperkuat peran kementerian/lembaga dalam regulasi dan penyebaran perdagangan aset crypto di masa depan.
Tetap perbarui dengan berita dan perkembangan terbaru terkait Bitcoin, event Bitcoin halving, dan pasar crypto secara keseluruhan.
Ikuti sumber yang terpercaya, baca analisis dari ahli industri, dan bergabung dengan komunitas online untuk mendapatkan wawasan dan tetap terinformasi.
Agar kamu bisa selalu update dengan berita-berita seputar crypto, Bitcoin halving, prediksi harga crypto, dan peluang menarik lainnya, kamu bisa pantau terus berita terbaru mengenai crypto di laman Pintu News.
Pelajari pola harga historis Bitcoin dan perilaku pasar sebelum dan setelah Bitcoin halving sebelumnya.
Dapatkan wawasan tentang dampak potensial event Bitcoin halving pada volatilitas harga, sentimen pasar, dan perilaku investor.
Evaluasi portofolio investasi kamu dan pertimbangkan menyesuaikan strategi kamu untuk sejalan dengan event Bitcoin halving mendatang.
Tentukan apakah alokasi kamu saat ini dalam Bitcoin dan crypto lainnya sesuai dan apakah ada proses rebalancing yang diperlukan.
Evaluasi toleransi risiko kamu dan pastikan strategi investasi kamu mencakup langkah-langkah manajemen risiko yang tepat.
Pertimbangkan untuk mendiversifikasi kepemilikan crypto kamu di berbagai aset untuk menyebarkan risiko dan berpotensi mendapatkan manfaat dari kinerja koin lain selama periode halving.
Antisipasi peningkatan volatilitas pasar sebelum dan setelah event Bitcoin halving. Bersiaplah secara mental dan finansial untuk fluktuasi harga potensial dan pertimbangkan untuk menetapkan perintah stop-loss yang sesuai atau menerapkan strategi mitigasi risiko lainnya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi