Worldcoin , proyek yang didirikan oleh CEO OpenAI Sam Altman, berencana untuk memperluas operasinya dan memungkinkan organisasi lain untuk menggunakan teknologi pemindaian iris dan verifikasi identitasnya.
Menurut Ricardo Macieira, manajer umum untuk Eropa di Tools For Humanity, perusahaan di balik proyek Worldcoin, mereka berada dalam misi untuk “membangun komunitas keuangan dan identitas terbesar yang mungkin.”
Worldcoin memerlukan pengguna untuk memberikan pemindaian iris mereka sebagai ganti ID digital dan, di beberapa negara, crypto gratis sebagai bagian dari rencana untuk menciptakan “jaringan identitas dan keuangan.”
Worldcoin mengklaim telah mendaftarkan 2,2 juta pengguna, sebagian besar selama periode uji coba selama dua tahun terakhir.
“Idenya adalah ketika kami membangun infrastruktur ini dan mengizinkan pihak ketiga lainnya untuk menggunakan teknologi ini.”
Meski demikian, pengawas data di Inggris, Prancis, dan Jerman telah mengatakan bahwa mereka sedang memeriksa proyek tersebut.
Baca juga: Demi Keamanan Privasi, Kenya Hentikan Aktivitas Worldcoin (WLD)
Worldcoin berencana untuk memungkinkan perusahaan membayar untuk menggunakan sistem identitas digitalnya jika mereka ingin menerapkan sistem yang dilokalkan tanpa perlu mengumpulkan data pribadi. Misalnya, jika sebuah kedai kopi ingin memberikan setiap orang satu kopi gratis, teknologi Worldcoin dapat digunakan untuk memastikan bahwa orang tidak mengklaim lebih dari satu kopi tanpa perlu kedai tersebut mengumpulkan data pribadi.
Dalam waktu depan, teknologi di balik pemindaian iris Orb akan bersifat open-source, yang berarti siapa pun dapat membangun Orb mereka sendiri dan menggunakannya untuk keuntungan komunitas yang dituju.
Regulator dan kampanye privasi telah menyuarakan kekhawatiran tentang pengumpulan data Worldcoin, termasuk apakah pengguna memberikan persetujuan yang tepat dan apakah satu perusahaan harus bertanggung jawab atas penanganan data tersebut.
Baca juga: Laporan Audit Ungkap 92,6% Masalah Worldcoin (WLD) Telah Diselesaikan
Worldcoin mengklaim bahwa proyek tersebut “sepenuhnya pribadi” dan bahwa data biometrik dihapus atau pengguna dapat memilih untuk menyimpannya dalam bentuk terenkripsi.
Meski demikian, Rainer Rehak, peneliti AI dan masyarakat di Weizenbaum Institute di Berlin, mengatakan bahwa penggunaan teknologi oleh Worldcoin adalah “tidak bertanggung jawab” dan tidak jelas masalah apa yang akan diselesaikan oleh proyek tersebut.
Pada akhirnya, Worldcoin, dengan ambisi besar untuk membangun komunitas keuangan dan identitas terbesar, membuka akses ke teknologi pemindaian irisnya untuk pemerintah dan perusahaan. Meski menjanjikan, proyek ini juga menimbulkan pertanyaan penting tentang privasi dan keamanan data.
Bagaimanapun, ini menunjukkan potensi teknologi blockchain dalam menciptakan solusi identifikasi digital yang inovatif dan mungkin menjadi titik balik dalam cara kita mengelola dan memverifikasi identitas di era digital.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: