Saudi Arabia, anggota baru BRICS, sedang berupaya untuk memperluas kesepakatan perdagangan mereka di luar pasar minyak dan gas tradisional. Dengan ekonomi senilai $1,1 triliun, Kerajaan ini kini berencana untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan meningkatkan bentuk lain dari perdagangan dan investasi. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Saudi Arabia, sebagai anggota baru BRICS, berencana untuk memperluas ekonominya dengan kesepakatan perdagangan baru di berbagai sektor. Dengan bergabungnya Saudi Arabia ke BRICS, Kerajaan ini memiliki lebih banyak ruang untuk menerima mata uang lokal dan mengakhiri ketergantungan pada dolar AS.
Faisal Al Ibrahim, menteri ekonomi, mengatakan bahwa Saudi Arabia sedang menjajaki kesepakatan perdagangan baru dengan daftar negara yang “ambisius”. “Ekspor kami tumbuh, tetapi tidak sebanyak yang kami inginkan dalam hal ekspor non-minyak,” kata Al Ibrahim, dikutip dari Watcher Guru, Selasa (31/10/2023).
Baca Juga: Mahasiswi Saudi Menangkan Kompetisi Membuat Platform Blockchain!
Saudi Arabia juga mengumumkan bahwa mereka terbuka untuk menerima mata uang lokal untuk minyak, bukan dolar AS. Ini berarti, negara yang ingin membayar minyak dengan mata uang lokal dapat melakukannya tanpa bergantung pada dolar AS.
BRICS berusaha untuk mengendalikan sektor minyak dengan mata uang lokal dan meyakinkan negara berkembang untuk meninggalkan dolar AS. Dengan lebih banyak opsi untuk menerima mata uang lokal, ekonomi Saudi Arabia yang sedang berkembang ini dapat menjadi ancaman bagi dolar AS.
Baca Juga: Hong Kong dan Arab Saudi Bersatu dalam Revolusi Token dan Pembayaran
Diversifikasi ekonomi Saudi Arabia ini datang seiring dengan bergabungnya mereka dengan aliansi BRICS pada tahun 2024. Kerajaan ini kini ingin mengurangi ketergantungan pada minyak dan meningkatkan bentuk lain dari perdagangan dan investasi. Dengan demikian, Saudi Arabia akan segera mulai memperluas ekonominya setelah bergabung dengan BRICS.
Dalam kesimpulannya, Saudi Arabia sedang berusaha untuk memperluas ekonominya di luar minyak dan gas. Dengan lebih banyak opsi untuk menerima mata uang lokal, ekonomi Saudi Arabia yang sedang berkembang ini dapat menjadi ancaman bagi dolar AS.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: