Ketertarikan institusi dan kemudahan investasi bagi pengguna non-profesional menjadi faktor utama yang mendorong adopsi Bitcoin. CEO eToro, Yoni Assia, membagikan pandangannya kepada Cointelegraph, tentang bagaimana ETF Bitcoin dan platform investasi yang ramah pengguna dapat mempercepat adopsi mata uangĀ cryptoĀ ini. Simak lebih lanjut!
Yoni Assia, CEO eToro, sebuah platform perdagangan saham dan crypto, percaya bahwa produk seperti ETF Bitcoin sangat sesuai dengan sistem operasi yang sudah ada di institusi, sehingga memudahkan mereka untuk terjun ke pasarĀ cryptoĀ tanpa harus mengembangkan infrastruktur baru.
Baca juga: eToro dan M2 Resmi Beroperasi di UAE, Gebrakan Baru di DuniaĀ Crypto!
ETF Bitcoin, menurutnya, akan meningkatkan legitimasi Bitcoin di mata investor institusional dan berpotensi mendukung harga aset tersebut karena bentuk investasinya yang sudah dikenal dan terinstitusionalisasi.
ā[Bitcoin] ETF dapat menjadi pendorong adopsi yang signifikan [karena] institusi bekerja dengan cara yang sangat kaku. [ā¦] Mereka mencari infrastruktur yang sama, dan ETF, dalam banyak kasus, adalah infrastruktur yang memungkinkan permintaan institusional bagi mereka yang tidak ingin menyimpan sendiri.ā
Bitcoin sempat melonjak melewati angka $35,000 pada bulan Oktober 2023, sebuah puncak yang tidak terlihat sejak Mei 2021, sebagian karena antusiasme terhadap persetujuan ETF spot. Sejak itu, mata uangĀ cryptoĀ dengan kapitalisasi pasar terbesar ini berfluktuasi di kisaran $37,000 hingga $38,000, menunjukkan potensi pertumbuhan yang stabil.
Di sisi lain, Assia menekankan pentingnya pengalaman pengguna yang sederhana dan integrasi investasi Bitcoin ke dalam portofolio investasi yang lebih luas untuk menarik pengguna ritel.
Platform yang ramah pengguna dan memudahkan investasi di Bitcoin dianggap krusial untuk memperluas basis pengguna di pasarĀ crypto.
Sebuah laporan dari Chainalysis pada bulan September menunjukkan bahwa meskipun adopsiĀ cryptoĀ secara global menurun, negara-negara dengan pendapatan menengah ke bawah seperti India, Nigeria, dan Ukraina mengalami pemulihan adopsiĀ cryptoĀ yang signifikan selama tahun lalu. Hal ini menunjukkan prospek yang sangat menjanjikan bagi masa depanĀ crypto, terutama dengan meningkatnya adopsi institusional yang didorong oleh organisasi di negara-negara berpendapatan tinggi.
Baca juga: Borong Besar-besaran, MicroStrategy Michael Saylor Beli $593 Juta Bitcoin!
Assia juga berpendapat bahwa pemahaman masyarakat tentang kebutuhan akan uang internet yang tidak dapat disita dan tahan terhadap sensor akan terus berkembang. Bitcoin, dalam hal ini, dianggap memiliki peran yang serupa dengan emas dan komoditas lainnya dalam portofolio investasi.
āSaya pikir, secara umum, adopsi Bitcoin adalah tentang orang-orang yang memahami kebutuhan akan uang internet yang tidak dapat disita dan tahan sensor,ā kata Assia. āDan hal ini akan terus berkembang seiring berjalannya waktu.ā
Lebih banyak orang akan menyadari mengapa mereka perlu mengakumulasiĀ cryptoĀ seiring waktu, sama seperti beberapa investor yang berinvestasi dalam emas dan komoditas lainnya. Pemahaman ini diharapkan akan mendorong lebih banyak orang untuk memasukkan Bitcoin dan mata uangĀ cryptoĀ lainnya ke dalam strategi investasi mereka.
Dengan ETF Bitcoin yang memudahkan institusi dan platform investasi yang memanjakan pengguna, masa depan adopsi Bitcoin tampak semakin cerah. Kedua faktor ini, bersama dengan pemahaman yang meningkat tentang nilai Bitcoin sebagai aset, dapat menjadi kunci utama dalam mendorong adopsiĀ cryptoĀ secara massal.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: