Dalam hitungan menit, pasar crypto dikejutkan dengan penurunan tajam nilai Bitcoin yang menghapus keuntungan selama hampir satu minggu. Pada 11 Desember 2023, Bitcoin terjun bebas di bawah Rp650 juta, menimbulkan pertanyaan besar di benak para investor tentang stabilitas pasar crypto saat ini. Kira-kira apa faktor yang mempengaruhi penurunan harga crypto hari ini? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Menurut market Pintu, per 11 Desember 2023, harga Bitcoin mengalami penurunan drastis sebesar 2,66% dari Rp686 juta menjadi hanya Rp650 juta dalam waktu 20 menit. Kejadian ini mengejutkan banyak pihak karena terjadi begitu cepat tanpa peringatan.
Saat ini, Bitcoin sedikit pulih dan diperdagangkan di kisaran $41.960 menurut data dari TradingView. Ether , crypto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua, juga mengalami penurunan tajam. Harga ETH turun lebih dari 8,9% dalam waktu yang sama. Meskipun telah stabil, ETH masih diperdagangkan lebih rendah 5,3% pada hari itu, dengan harga $2.233.
Baca Juga: Bitcoin dan Shiba Inu: Ombak Revolusioner di Jagat Crypto yang Menggoyang Pasar!
Penurunan harga yang tiba-tiba ini menyebabkan likuidasi posisi long senilai lebih dari $270 juta. Selain itu, penurunan ini juga menghapus sekitar $1,2 miliar dari open interest pada Bitcoin, yang kini berada di angka $17,9 miliar.
Kejadian ini menunjukkan betapa volatilnya pasar crypto dan bagaimana modal besar dapat lenyap dalam sekejap. Komentar yang muncul di media sosial sebelum kejatuhan menunjukkan bahwa banyak yang tidak mengantisipasi penurunan ini.
Scott Melker, seorang analis pasar, bahkan sempat menyinggung tentang kenaikan beruntun Bitcoin sebelum kejadian ini, yang menambah kejutan di kalangan investor.
Baca Juga: Bitcoin Berpotensi ke $48.000 Sebelum Halving 2024? Ini Prediksi VanEck!
Meskipun mengalami penurunan, sejak awal tahun, Bitcoin telah mengalami kenaikan lebih dari 150%. Hal ini didorong oleh harapan akan persetujuan ETF Bitcoin oleh SEC Amerika Serikat, yang akan memungkinkan institusi besar untuk mendapatkan eksposur signifikan terhadap aset ini.
Selain itu, ekspektasi pasar yang lebih luas bahwa Federal Reserve AS akan mulai memotong suku bunga pertengahan tahun depan juga turut mendukung kenaikan harga Bitcoin. Investor juga menantikan data inflasi berikutnya serta pertemuan FOMC terakhir tahun ini, dengan banyak analis yang mengharapkan perbaikan dalam inflasi inti.
Dengan gejolak yang terjadi, pasar crypto kembali menunjukkan sifatnya yang tidak terduga. Investor kini bertanya-tanya, apakah ini hanya koreksi sementara atau awal dari tren penurunan yang lebih besar. Satu hal yang pasti, volatilitas pasar crypto masih menjadi tantangan sekaligus daya tarik bagi para pelaku pasar.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: