Sempat ramai dibicarakan isu crypto winter dan bear market pada awal tahun 2023, pasar crypto mulai menunjukkan perkembangan baik di pertengahan tahun hingga baru-baru ini. Pada awal Desember 2023, CoinShares mencatat aliran dana masuk crypto mencapai angka fantastis sebesar $176 juta, menandai periode paling menguntungkan sejak tahun 2021.
Tidak hanya itu, dengan kenaikan harga Bitcoin hingga 165% sejak awal tahun 2023, pasar crypto digadang-gadang bersiap untuk tren bullish.
Timothius Martin, Chief Marketing Officer (CMO) di PINTU, baru-baru ini melakukan wawancara eksklusif dengan Coinvestasi. Dalam wawancara tersebut, Timo memaparkan pandangannya tentang berbagai faktor yang akan mempengaruhi pasar cryptocurrency di tahun 2024.
Baca juga: 3 Tren Crypto Ini Bisa Genjot Adopsi Crypto di Indonesia
Menurut CMO PINTU, Timo, tahun 2024 akan menyaksikan beberapa narasi atau faktor penting yang berpotensi menjadi start the new bull run. Salah satu faktor yang paling banyak dibicarakan adalah potensi persetujuan Bitcoin Spot ETF dan Ethereum Spot ETF oleh SEC Amerika Serikat.
“Pertama, narasi yang lagi banyak dibicarain orang saat ini adalah Bitcoin Spot ETF dan juga Ethereum Spot ETF. ETF atau exchange traded fund, di mana akhirnya orang-orang (mass market) bisa masuk atau bereinvestasi di crypto melalui badan investasi besar seperti BlackRock dan Grayscale,”
Lebih lanjut, Timo mengatakan bahwa persetujuan ETF dari SEC AS ini diharapkan akan menarik aliran dana dari institusi besar, yang nantinya berdampak signifikan pada harga Bitcoin dan Ethereum.
“Aliran dana masuk besar akan mempengaruhi harga dari suatu aset crypto itu juga.” sambung Timo.
Narasi kedua yang tengah ramai dibahas saat ini adalah kebijakan suku bunga dari The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat.
“Seperti yang kita tahu, di tahun 2023 ini The Fed menunjukkan sikap yang sangat hawkish (agresif) dalam menaikan suku bunga dengan alasan untuk melawan tingkat inflasi di Amerika Serikat (AS). Inflasi yang terjadi di AS juga dapat mempengaruhi kondisi perekonomian atau inflasi di pasar termasuk di Indonesia.
Namun, di tahun 2024, Timo mengatakan bahwa The Fed diyakini akan menghentikan kenaikan suku bunga dan bahkan mulai menurunkannya karena “inflasinya diharapkan akan under control”.
“Karena suka bunga turun, masyarakat akan lebih terbuka untuk berinvestasi di aset-aset yang berisiko tinggi dengan reward tinggi, seperti stocks atau crypto.”
Untuk narasi ketiga, Timo menyoroti peran regulasi crypto yang semakin terbuka di berbagai negara dan bagaimana hal ini bisa memengaruhi pasar.
“Secara regulasi nantinya sudah banyak negara yang lebih open minded dari sisi menerima crypto sebagai aset maupun metode pembayaran. Kepastian regulasi diharapkan dapat menumbuhkan adopsi yang lebih tinggi.” ucap Timo.
Dalam perkembangannya, dua negara telah mengizinkan cryptocurrency sebagai alat pembayaran sah seperti di Republik Afrika Tengah (Central African Republic) dan El Salvador, mengutip laporan Cointelegraph.
Baca juga: CMO PINTU Beberkan Tips Penting Ketika Berinvestasi di Dunia Web3
Selain tiga narsi besar tersebut, Timo juga membahas tentang halving Bitcoin yang dijadwalkan terjadi pada awal tahun 2024, yang historisnya selalu mengakibatkan kenaikan harga.
Meskipun demikian, Timo menekankan pentingnya menjadi investor yang bijaksana dan bertanggung jawab, mengingat situasi ekonomi global saat ini yang berbeda dari masa-masa peristiwa halving Bitcoin sebelumnya.
“Meski secara historical harga Bitcoin konsisten naik setelah halving, tetapi ada perspektif berbeda di tahun 2024, seperti krisis ekonomi global yang cukup signifikan. Jadi, kita harus melihat faktor seperti suku bunga tinggi yang mungkin bisa mempengaruhi efek dari halving.”
Selanjutnya, Timo menutup pertanyaan seputar faktor-faktor bull run di tahun 2024 dengan menekankan bahwa semua faktor – ETF Spot Bitcoin dan Ethereum, regulasi, kebijakan suku bunga The Fed, dan halving Bitcoin – akan menjadi faktor penting yang bisa menjadi fire starter di bull market dengan catatan keempatnya harus positif.
“Jika hanya bergantung kepada salah satu faktor saja tidak akan maksimal. Sebagai investor kita perlu lebih bijak dalam melihat faktor dan narasi penting yang terjadi sehingga sudah siap menghadapi risiko yang terjadi.” tutup Timo
Dengan analisis dan pandangannya yang berwawasan, Timothius Martin memberikan gambaran tentang apa yang mungkin terjadi di pasar crypto pada tahun 2024. Secara keseluruhan, investor atau trader dianjurkan untuk belajar dan melakukan riset sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.