Jakarta, Pintu News – Pasar mata uang crypto sedang menghadapi tantangan baru. The Federal Reserve (The Fed), bank sentral Amerika Serikat, telah memutuskan untuk tidak memangkas suku bunga seperti yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini membuat para investor khawatir dan pasar menjadi tidak menentu.
The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat saat ini, meskipun sebelumnya diperkirakan akan memangkas suku bunga pada bulan Mei.
Baca Juga: Galxe (GAL) Crypto: Mata Uang Digital Baru yang Mengejutkan Dunia Keuangan!
Keputusan ini didasarkan pada data ekonomi yang menunjukkan bahwa inflasi masih tinggi dan pengangguran masih rendah. The Fed akan terus memantau data ekonomi dan akan menyesuaikan kebijakan moneternya jika diperlukan.
Keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga berdampak negatif pada pasar crypto. Bitcoin , mata uang crypto terbesar di dunia, turun 11% dalam sehari dan diperdagangkan pada harga $56.889. Harga Bitcoin telah turun 20% sejak pertengahan Maret, ketika mencapai titik tertinggi sepanjang masa di $73.000.
Para ahli memperkirakan bahwa pasar crypto akan tetap dalam tren bearish dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kenaikan suku bunga, inflasi yang tinggi, dan perang di Ukraina. Namun, dalam jangka panjang, prospek pasar crypto tetap positif. Bitcoin diperkirakan akan kembali naik setelah The Fed mulai menurunkan suku bunga.
Pasar crypto sedang menghadapi tantangan berat, tetapi para ahli yakin bahwa pasar akan pulih dalam jangka panjang. Investor crypto harus tetap tenang dan tidak panik.
Baca Juga: Bitcoin: Menuju Harga $50.000 atau Bersiap untuk Bangkit?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.