Dalam beberapa hari terakhir, banyak faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga Bitcoin, salah satunya adalah hasil rapat FOMC terakhir yang dilaksanakan pada tanggal 13 Desember dan 15 Desember 2022 oleh Federal Reserve AS. Dilansir dari market Pintu, saat ini Bitcoin mengalami penurunan harga dan diperdagangkan di angka Rp258.786.535, lalu bagaimana analisa Bitcoin hari ini? Apakah Bitcoin akan naik lagi hari ini?
Simak dulu harga BTC dalam kurun waktu 24 jam dan 1 minggu berdasarkan market Pintu berikut ini!
Dilansir dari market Pintu, harga Bitcoin turun sebanyak 1,48% dalam waktu 24 jam. Sempat menyentuh harga tertingginya pada 19 Desember 2022 di harga Rp262.786.535, dan menyentuh harga terendahnya pada 20 Desember 2022 di harga Rp254.942.601.
Lalu, bagaimana harga BTC dalam rentang waktu 1 minggu? Dilansir dari market Pintu, harga BTC sempat menyentuh harga tertingginya pada 15 Desember 2022 di harga Rp284.776.080, dan mengalami penurunan hingga menyentuh titik terendahnya pada 20 Desember 2022 di harga Rp255.690.739.
Baca Juga: Prediksi Harga Cardano (ADA) 2023, 2025, 2030: Bisa Capai $10 dan Mendominasi Market?
Bagaimana analisa Bitcoin hari ini? Per 20 Desember 2022, Bitcoin saat ini diperdagangkan di sekitar harga $16.700 atau setara dengan Rp260.844.815 (kurs $1 = Rp15.619) dan sedang berjuang untuk mendapatkan momentum pada lower timeframe. Harga saat ini diperdagangkan di bawah resistance di $16.800 atau setara dengan Rp262.406.760 (kurs $1 = Rp15.619) dan terlihat bearish dalam jangka pendek. Berikut ini adalah analisa Bitcoin hari ini dalam timeframe 1-day menurut Bitcoinsensus.
Jika dilihat dalam grafik 1-day Bitcoin per 20 Desember 2022, hal pertama yang dapat diperhatikan adalah bahwa harga BTC sedang berjuang untuk menutup candle harian di atas $16.800. Jika Bitcoin berhasil menutup beberapa candle di atas level ini, tidak akan menutup kemungkinan akan terjadi momentum lagi, menurut Bitcoinsensus.
Berdasarkan analisa Bitcoinsensus, target resistance pertama yang harus dicapai oleh BTC adalah $17.400, yang mana harga tersebut juga merupakan area resistance sebelum harga BTC turun hingga membuat resistance di $16.800.
Kemungkinan, akan terdapat beberapa resistensi di area $17.400 sebelum Bitcoin menguji ulang zona $18.000. Namun, jika harga menghadapi penolakan lain di sekitar $16.800 dalam jangka pendek, bisa diperkirakan bahwa harga Bitcoin akan turun ke angka $15.900.
Menurut Bitcoinsensus, angka $15,900 memiliki arti penting karena akan bertindak sebagai dukungan kuat untuk Bitcoin atau biasa disebut sebagai Major support level, selama sebulan terakhir. Angka tersebut saat ini juga merupakan harga dasar atau harga terendah untuk BTC.
Baca Juga: Analisa dan Prediksi Harga DOGE 2023, 2025, 2030: Bisa Capai $1? Ini Kata Elon Musk!
Dikutip dari Cryptonews, prediksi harga Bitcoin hari ini tidak akan banyak berubah, karena BTC terus diperdagangkan di atas level support utama $16.550. Melihat dari indikator teknis bullish, market sedang menunggu sinyal utama on-chain sebelum mencapai bullish market.
Lalu, bagaimana prediksi Bitcoin Desember 2022? Pada 17 Desember 2022, seorang developer Puell Multiple dan analis on-chain di perusahaan manajemen aset Ark Investment, David Puell, membagikan cuitan di akun Twitternya yang menyatakan bahwa dia yakin penurunan harga BTC akan berakhir dalam waktu dekat. Dalam cuitannya, Puell juga menyampaikan 3 faktor utama yang dibutuhkan Bitcoin agar bisa bullish, yakni:
Menurut Puell, dua dari tiga faktor di atas telah terpenuhi dan akan sangat mempengaruhi harga BTC untuk rebound.
Terlepas dari kenyataan bahwa Bitcoin telah mengalami penurunan harga hingga 70% dari harga tertingginya pada 2021 yang menyentuh $69.000, apakah Bitcoin akan naik lagi? Menurut Cryptonews, masih banyak investor jangka panjang yang hingga kini mempertahankan koin mereka.
Seorang miliarder dan investor ternama, Bill Miller, yang menempatkan 50% asetnya di Bitcoin, sempat ramai menjadi perbincangan di kalangan media, mengenai klaim-nya yang berbunyi, âSupply Bitcoin akan mengalami kenaikan sekitar 2,5% per tahun, dan jumlah permintaan akan meningkat lebih cepat dari itu.â
Dilansir dari AMB Crypto, bagi Miller, adanya kenaikan permintaan ini akan disertai dengan kenaikan harga yang sesuai juga, dengan target $100.000 atau setara dengan Rp1,5 miliar (kurs $1 = Rp15.582). Menurut AMB Crypto, logika serupa juga diterapkan oleh Bloomberg Intelligence ketika mengklaim bahwa kurva permintaan dan adopsi Bitcoin menunjuk pada proyeksi $100.000 di tahun 2025 mendatang.
Sebelumnya, pada Oktober 2022, dalam interview Miller bersama Forbes, miliarder itu menegaskan pandangan *bullish-*nya terhadap Bitcoin. Ia juga menyatakan bahwa meskipun Bitcoin memiliki harga yang fluktuatif, âBitcoin adalah asuransi terhadap bencana keuanganâ.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: