
Jakarta, Pintu News – Salah satu indikator penting di jaringan blockchain yang dikenal sebagai “liveliness” Bitcoin kembali menunjukkan kenaikan. Pola ini secara historis sering dikaitkan dengan aktivitas pasar bullish, yang mengindikasikan bahwa siklus saat ini mungkin masih memiliki potensi untuk berlanjut, menurut para analis yang memantau metrik jangka panjang di blockchain.
Analis teknikal TXMC menyampaikan pada hari Minggu bahwa liveliness terus meningkat meskipun harga sedang turun. Ketidaksesuaian ini mengindikasikan adanya permintaan yang stabil terhadap Bitcoin versi spot, meskipun sentimen pasar secara umum masih lesu.
Lalu, bagaimana pergerakan harga Bitcoin hari ini?

Pada 8 Desember 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $91,263 atau setara dengan Rp1.525.643.477, mengalami kenaikan 1,72% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, BTC menyentuh level terendahnya di Rp1.470.493.789 dan harga tertingginya di Rp1.535.257.063.
Saat penulisan, kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar Rp30.320 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang naik 41% menjadi Rp631,46 triliun.
Baca juga: Top 10 Crypto yang Berpotensi Breakout di Tahun 2026 Berkat Adopsi dan Fundamentalnya
Indikator ini, yang digambarkan sebagai alat ukur aktivitas jaringan jangka panjang yang “elegan”, mengukur rasio antara koin yang ditransaksikan dengan koin yang disimpan, dengan mempertimbangkan usia koin tersebut.
Nilai metrik ini akan naik ketika koin-koin lama mulai sering diperdagangkan, dan akan turun ketika investor jangka panjang kembali melakukan akumulasi.
“Liveliness biasanya meningkat selama fase bull market karena pasokan berpindah tangan pada harga yang lebih tinggi, yang mencerminkan masuknya modal baru ke pasar,” jelas TXMC, seraya mencatat bahwa tren naik terbaru ini bertolak belakang dengan pergerakan harga yang cenderung datar dalam beberapa minggu terakhir.
Data dari Glassnode menunjukkan bahwa liveliness kini telah mencapai level tertinggi baru, menembus zona konsolidasi yang sebelumnya bertahan sejak puncak harga pada tahun 2017 hingga beberapa siklus terakhir.
Analis James Check menyatakan bahwa lonjakan liveliness saat ini mencerminkan reaktivasi pasokan Bitcoin yang sebelumnya tidak bergerak—dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bahkan, menurutnya, pergerakan ini melampaui pola-pola yang terlihat selama bull run tahun 2017, siklus pertama yang ditandai dengan partisipasi luas dan lonjakan harga yang sangat tajam.
Namun, kali ini skalanya jauh lebih besar. Jika pada 2017 transfer biasanya bernilai ribuan dolar, Check mencatat bahwa saat ini arus nilai di jaringan on-chain sering kali mencapai miliaran dolar, yang menandakan terjadinya salah satu rotasi modal terbesar dalam sejarah Bitcoin.
“Kita telah menyaksikan volume coin days destroyed yang luar biasa besar,” ujar Check. “Menurut saya, kita baru saja melihat salah satu rotasi modal terbesar dan pergantian pelaku pasar dalam sejarah Bitcoin.”
Baca juga: 7 Crypto yang Diprediksi Bersinar dan Menjadi Bintang di Tahun 2026 Menurut Komunitas
Meskipun indikator on-chain menunjukkan kekuatan, pergerakan harga Bitcoin tetap lesu. BTC sempat turun di bawah $89.000 pada Minggu pagi, sebelum pulih ke kisaran $89.500—nyaris tidak berubah dalam 24 jam terakhir.
Analis Michaël van de Poppe menyebut bahwa pasar saat ini sedang berada dalam fase konsolidasi:
“Selama harga berada di antara $86.000 hingga $92.000, itu hanyalah pergerakan yang tidak signifikan.”
Ia menambahkan bahwa jika BTC berhasil menembus level $92.000, maka kemungkinan terjadi breakout cukup besar. Namun jika gagal, harga bisa turun ke kisaran awal $80.000 dan membentuk pola double-bottom (dua titik dasar).
“Aku rasa kita sudah cukup dekat dengan titik terendah Bitcoin,” ujar van de Poppe, seraya memprediksi akan ada reli yang lebih kuat menjelang akhir kuartal empat (Q4) dan awal kuartal satu (Q1).
Pekan lalu, pihak Bitfinex menyatakan bahwa pasar menunjukkan tanda-tanda “kelelahan penjual” setelah melalui periode deleveraging ekstrem dan aksi jual panik dari investor jangka pendek.
“Momen yang terbentuk dari gabungan deleveraging besar-besaran, kapitulasi dari pemegang jangka pendek, dan tanda awal kelelahan penjual menciptakan kondisi untuk fase stabilisasi dan potensi pantulan harga,” tulis Bitfinex.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: