Telah melakukan beberapa trobosan, 1inch merupakan solusi agregator exchange terdesentralisasi (DEX) yang dibuat di Ethereum.
Diluncurkan pertama kali pada Mei 2019, jaringan 1inch didirikan oleh Sergej Kunz dan Anton Bukov selama hackathon ETHGlobal New York. Mengutip dari CoinMarketCap, hanya dalam kurun waktu lebih dari 2 tahun, agregator 1inch DEX telah mencapai 1 juta pengguna dan melampaui 150 miliar dolar AS dalam volume keseluruhan di jaringan Ethereum.
Hingga detik ini, perjalanan harga dan prediksi harga 1INCH di tahun 2023, 2025, 2030, beserta beberapa proyeknya, menarik untuk diikuti. Penasaran? Simak selengkapnya di bawah ini!
Tercatat di laman Capital, harga pertama 1INCH masuk ke pasar terbuka pada akhir 2020, berada di sekitar $1,60 atau Rp24.504 ($1 = Rp15.315).
Di tahun 2021, CoinMarketCap melaporkan bahwa koin 1INCH bekerja dengan sangat baik di tahun tersebut. Harga 1INCH melonjak dari $1,15 atau Rp17.612 pada 1 Januari 2021, menjadi $5,92 atau Rp90.668 di bulanFebruari.
Berlanjut hingga 8 Mei 2023, harga 1INCH mencapai level tertinggi sepanjang masa atau all time high-nya di $7,87 atau Rp120.533, sebelum turun ke posisi terendah $1,63 atau Rp24.964 pada bulan Juli.
Harga 1INCH kemudian naik lagi, mencapai $6,52 atau Rp99.857 pada 27 Oktober, dan menutup tahun 2021 dengan $2,84 atau sekitar Rp43.496.
Karena tahun 2022 merupakan tahun yang kurang baik bagi pasar crypto secara umum, harga 1INCH memulai tahun dengan $1,19 atau Rp18.225 di bulan Februari 2022.
Setelahnya, koin 1INCH menguat kembali dengan $2,07 atau Rp31.703 pada 1 April 2022. Namun, hal itu hanya terjadi sementara, dan nilainya mulai jatuh ke titik terendah sepanjang masa di $0,5178 atau Rp7.930 pada tanggal 18 Juni 2022.
Sejak itu, harga berangsur-angsur turun dan 1INCH menutup tahun 2022 dengan $0,3877 atau setara Rp5.937, menurut CoinMarketCap.
Menurut laporan Bein Crypto, harga 1INCH telah jatuh di bawah garis resistensi turun sejak Mei 2022. Penurunan tersebut menyebabkan harga terendah $0,36 atau Rp5.513 pada 16 Desember 2022.
Meski begitu, harga berbalik arah setelahnya dan mulai meningkat sejak saat itu. Pergerakan ke atas menyebabkan penembusan dari garis resistance dan area resistance $0,55 atau Rp8.423 pada 3 Februari 2023.
Setelah itu, harga 1INCH mencapai level tertinggi $0,70 atau Rp10.720 pada 21 Februari 2023. Level tertinggi dibuat sangat dekat dengan level resistensi retracement Fibonacci 0,5 di $0,71 atau Rp10.874.
Sementara itu, RSI harian menghasilkan divergensi bearish, RSI menembus garis tren dan dapat memvalidasinya sebagai support saat ini. Jika harga 1INCH menembus di atas $0,71, maka harga dapat naik ke resisten berikutnya di $0,85 atau Rp13.018. Di sisi lain, jika mengalami penolakan, penurunan ke area $0,54 atau Rp8.270 dapat terjadi.
Berdasarkan pengamatan penulis laman Bitcoin Wisdom, Jason Conor, 1INCH adalah salah satu mata uang crypto yang akan naik tahun ini. Perkiraan harga 1INCH untuk tahun 2023 mungkin mencapai $0,856 atau Rp13.077 ($1 = Rp15.277). Selanjutnya, harga rata-rata 1INCH diharapkan ada di $0,799 atau Rp12.206, dengan nilai minimum yang berada di sekitar $0,685 atau Rp10.465.
Sementara itu, menurut penulis laman Changelly, Daria Morgen, minimum harga 1INCH di tahun 2023 kemungkinan akan berada di sekitar $0,759 atau Rp11.624. Untuk harga maksimumnya, nilai 1INCH diprediksi akan berada di sekitar $0,919 atau Rp14.074, dengan harga rata-rata $0,779 atau Rp11.930.
Baca juga: 3 Alasan Harga Ethereum Bisa Capai Rp44 Juta 3 Bulan Lagi? Ini Analisisnya
Conor menuliskan jika tren kenaikan berlanjut hingga 2025, harga 1INCH dapat mencapai $1,81 atau Rp27.652 ($1 = Rp15.277), namun jika pasar mengalami penurunan, 1INCH diperkirakan akan diperdagangkan dengan harga rata-rata $1,66 atau Rp25.361, dan harga terendahnya berada di sekitar $1,55 atau Rp23.680.
Berdasarkan pengamatan Morgen, pada tahun 2025, 1INCH diperkirakan akan memiliki harga minimum $1,63 atau Rp24.902, dan harga maksimum sekitar $1,96 atau Rp29.944. Sedangkan untuk biaya perdagangan rata-rata 1INCH diharapkan ada pada $1,69 atau Rp25.819.
Di tahun 2030, Conor memperkiraan harga 1INCH akan melampaui nilai all time high sebelumnya dan mencatat level harga baru. Harga minimum 1INCH di tahun 2030 bisa mencapai $4,14 atau Rp63.249 ($1 = Rp15.277), dan berpotensi mencapai harga maksimum sekitar $4,40 atau Rp67.222, dengan nilai rata-rata $4,24 atau Rp64.777.
Selanjutnya, Morgen memprediksi bahwa harga maksimum 1INCH pada tahun 2030 akan sebesar $9,65 atau Rp147.430. Meski begitu, nilai minimumnya mungkin akan turun menjadi sekitar $7,85 atau Rp119.930, dengan harga perdagangan rata-rata sekitar $8,13 atau Rp124.208.
Pada pertengahan Januari 2023, Bein Crypto (19/1/23), mengabarkan bahwa 1inch Network, siap meluncurkan hardware wallet baru yang memiliki tampilan ringkas seperti kartu bank pada umumnya.
Dengan adanya peluncuran ini, agregator pertukaran terdesentralisasi (DEX), 1inch Network, menandai akan memperluas ekosistem produk dan proyeknya. Lebih lanjut, didanai oleh 1inch Foundation, proyek dompet perangkat keras ini telah berada di tahap akhir pengembangan, dan penjualannya diharapkan akan dimulai pada akhir tahun 2023 ini.
Dilansir dari Decrypt (19/1/23), sebagai agregator DEX yang mengidentifikasi perdagangan terbaik, 1inch Network akan menyediakan tempat untuk menukar token di jaringan Ethereum (ERC-20), BNB Chain (BEP-20), Avalanche, Fantom, dan Polygon.
Menurut laporan, harga 1inch Hardware Wallet yang siap diluncurkan ini akan dibandrol sekitar $179 sampai $199, atau setara dengan Rp2.7 juta sampai Rp3 juta ($1 = Rp15.137). Mau tau lebih lanjut? Baca selengkapnya di Jadi FOMO, 1inch Rilis Hardware Wallet Tanpa Celah! Bakal Seperti Apa Ya?
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: