Setelah NFTikcket telah digunakan oleh salah satu maskapai penerbangan di Argentina, kini giliran perpustakaan Vatikan yang memanfaatkan teknologi blockchain dan NFT untuk pengarsipan digital.
Penasaran hubungan antara NFT dan pengarsipan sebuah perpustakaan? Simak selengkapnya di bawah ini!
Dilansir dari NFT Evening (28/4/23), perpustakaan Vatikan dan NTT DATA, yakni penyedia layanan teknologi global, baru-baru ini bekerja sama untuk meluncurkan Proyek Dukungan Web3 Perpustakaan Vatikan. Bisa dikatakan next level, inisiatif ini merupakan yang pertama dari “Platform Komunitas Web3”.
Secara signifikan, proyek ini menggunakan teknologi blockchain untuk menghubungkan perpustakaan dengan para penikmatnya di seluruh dunia. Melalui proyek ini, perpustakaan bertujuan untuk melestarikan karya-karya berharga dalam sejarah manusia sekaligus membuatnya lebih mudah diakses oleh publik.
Menurut laporan, koleksi perpustakaan Vatikan sangat luas dan melimpah. Koleksi tersebut meliputi 1,6 juta buku cetak, 80.000 manuskrip, 300.000 koin dan medali, serta 150.000 cetakan dan gambar. Oleh karenanya, proyek Web3 ini merupakan kolaborasi antara solusi pengarsipan digital “AMLAD” (Advanced Metadata Library and Digital Archive for Museums and Libraries), nama dari sebuah solusi pengarsipan digital canggih yang dikembangkan oleh NTT DATA, dengan perpustakaan Vatikan itu sendiri.
Mengenal sedikit tentang AMLAD, solusi ini dirancang untuk memungkinkan museum dan perpustakaan membuat arsip digital dari koleksi mereka. Selanjutnya, solusi AMLAD mencakup berbagai teknologi canggih, termasuk pemindaian 3D, restorasi digital, dan manajemen metadata. Dengan segala kecanggihannya, AMLAD dapat memastikan representasi artefak budaya yang akurat dan terperinci dalam bentuk digital.
Lebih lanjut, proyek perpustakaan Vatikan dan NTT Data ini menawarkan NFT kepada para penikmat buku sebagai hadiah untuk membagikan inisiatif ini di media sosial atau menunjukkan dukungan mereka kepada Perpustakaan Vatikan. Uniknya, NFT ini memberikan akses ke gambar resolusi tinggi dari 15 item warisan budaya yang dimiliki oleh perpustakaan. Bersama dengan gambar, teks penjelasan yang secara khusus dibuat untuk proyek ini juga disertakan.
Bukan hal yang baru, sebelumnya, perpustakaan Vatikan dan NTT Data telah bekerja sama sejak tahun 2014 untuk membuat arsip digital dari koleksi kekayaan budaya perpustakaan yang sangat banyak.
Baca juga: Pertama Kalinya di AS, Perusahaan Franklin Templeton Terapkan Pendanaan Melalui Blockchain Polygon!
Mengutip NFT Evening, proyek ini merupakan contoh yang sangat baik terkait bagaimana teknologi blockchain dapat membantu melestarikan sejarah dan membuatnya lebih mudah diakses oleh khalayak global.
Dengan adanya “Proyek Dukungan Web3 Perpustakaan Vatikan”, para penikmat dan pendukung dapat berkontribusi dalam upaya ini dan mendapatkan NFT sebagai hadiah atas dukungan mereka. Kemudian, proyek ini juga berfungsi sebagai demonstrasi hebat tentang potensi NFT di luar pasar seni dan barang koleksi.
Pada intinya, sebuah laporan menyatakan bahwa kemitraan perpustakaan Vatikan dan NTT DATA dalam pengarsipan digital adalah pasangan yang sempurna. Solusi AMLAD telah merevolusi bidang ini dengan fokus pada promosi penggunaan sekaligus pelestarian data.
Lebih lanjut, solusi ini dapat menyederhanakan sistem pencarian dan memungkinkan pencarian dokumen dengan cepat. Tidak berhenti di sana, solusi ini memungkinkan para peneliti untuk mengakses konten digital perpustakaan Vatikan secara global.
Bukan hanya perpustakaan Vatikan yang memanfaatkan teknologi blockchain dan NFT untuk melestarikan suatu hal, pada awal April 2023 lalu, pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga telah memanfaatkan teknologi blockchain beserta NFT untuk melestarikan kebudayaan.
Penasaran dengan kelanjutannya? Telusuri lebih lanjut di Pemerintah Indonesia Memanfaatkan Teknologi Blockchain dan NFT untuk Melestarikan Warisan Budaya.
Referensi: