Dilansir dari Cointelegraph (7/5/23), Kazakhstan telah berhasil mengumpulkan sekitar $7 juta atau Rp102 miliar dari pajak pertambangan crypto pada tahun 2022.
Sejak beberapa waktu belakangan, negara ini menjadi tujuan populer bagi para penambang crypto, setelah larangan pertambangan di China. Namun, masa depan sektor pertambangan crypto di Kazakhstan masih belum pasti, mengingat pemerintah sedang mempertimbangkan regulasi yang lebih ketat.
Kazakhstan telah berhasil mengumpulkan sekitar $7 juta atau Rp102 miliar dari pajak yang dikenakan pada perusahaan pertambangan kripto pada tahun 2022. Penerimaan pajak ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, mengingat sektor ini baru saja mulai berkembang di negara tersebut.
Kenaikan pajak ini juga mencerminkan meningkatnya popularitas pertambangan crypto di Kazakhstan, yang sebagian besar disebabkan oleh larangan pertambangan crypto di China.
Sejak adanya larangan China, para penambang crypto telah mencari lokasi baru yang ramah bagi industri mereka, dan Kazakhstan telah menjadi pilihan populer karena biaya energi yang rendah dan regulasi yang relatif longgar.
Lebih lanjut, pertumbuhan sektor pertambangan crypto di Kazakhstan juga telah membantu mendorong ekonomi negara, yang tercatat berhasil menerima investasi dari perusahaan-perusahaan besar yang ingin memanfaatkan kondisi yang menguntungkan di sana.
Baca juga: Bitdeer Merogoh Kocek Rp7,3 Triliun Demi Bisnis Pertambangan Bitcoin di Bhutan
Namun, penerimaan pajak yang meningkat ini mungkin tidak berlangsung lama, karena pemerintah Kazakhstan tengah mempertimbangkan regulasi yang lebih ketat untuk sektor pertambangan crypto.
Meskipun pertambangan crypto di Kazakhstan telah berkembang pesat, masa depan industri ini masih belum pasti. Pemerintah negara tersebut telah mengungkapkan keprihatinan tentang dampak lingkungan dari pertambangan crypto, terutama karena penggunaan energi yang tinggi yang diperlukan untuk mengoperasikan peralatan penambangan.
Sebagai tanggapan, pemerintah sedang mempertimbangkan berbagai langkah untuk mengatur industri ini lebih ketat. Beberapa proposal yang sedang dipertimbangkan termasuk pembatasan konsumsi energi untuk perusahaan pertambangan crypto dan pengenaan pajak yang lebih tinggi untuk sektor ini.
Jika regulasi yang lebih ketat diberlakukan, hal ini dapat memengaruhi pertumbuhan sektor pertambangan crypto di Kazakhstan dan mungkin mendorong perusahaan untuk mencari lokasi yang lebih ramah di negara lain.
Jika pemerintah Kazakhstan memutuskan untuk menerapkan regulasi yang lebih ketat terhadap sektor pertambangan crypto, hal ini bisa memiliki dampak signifikan pada industri.
Pembatasan konsumsi energi dan kenaikan pajak dapat menyebabkan biaya operasional yang lebih tinggi bagi para penambang, sehingga mengurangi daya tarik negara tersebut sebagai tujuan pertambangan crypto. Selain itu, perusahaan yang sudah berinvestasi di Kazakhstan mungkin akan mencari lokasi lain yang lebih ramah jika regulasi baru mempengaruhi profitabilitas operasi mereka.
Pembatasan yang lebih ketat juga dapat menyebabkan penurunan penerimaan pajak dari sektor ini, mengurangi pendapatan yang diperoleh pemerintah dari industri pertambangan crypto.
Namun, argumen lain mengatakan bahwa regulasi yang lebih ketat dapat membantu memastikan bahwa sektor ini berkembang secara berkelanjutan dan ramah lingkungan, mengurangi dampak negatif dari pertambangan crypto terhadap lingkungan dan sumber daya energi.
Terkait pajak dari penambangan crypto, pada awal minggu ini, pemerintah presiden Amerika Serikat terkini, Joe Biden, dilaporkan memiliki rencana untuk menaikkan pajak penambangan Bitcoin sebesar 30%.
Lalu, bagaimana kelanjutan rencana Biden tersebut? Simak jawabannya di Heboh! Joe Biden Berencana Menaikan Pajak Penambangan Bitcoin Sebesar 30%.
Referensi: