Pasaran kripto kian kompetitif dan pertempuran untuk supremasi tidak hanya terbatas pada Bitcoin dan Ethereum.Â
Sebuah pertarungan tidak kalah sengit berlangsung dalam ranah stablecoin, khususnya antara Tether dan USD Coin .Â
Seiring dengan semakin matangnya pasar kripto dan semakin mendapatkan perhatian mainstream, peran stablecoin semakin penting.Â
Stablecoin, aset digital yang dipegang pada mata uang fiat tradisional, menawarkan tempat berlindung dari volatilitas pasar kripto yang terkenal, memberikan stabilitas dan prediktabilitas.
Stablecoin adalah jenis mata uang kripto yang nilainya dipegang pada aset lain seperti mata uang fiat atau emas.Â
Baca Juga:Â Telegram Perbolehkan Penggunanya Transfer Tether (USDT) Lewat Chat, Gimana Kabar USDT Hari Ini?
Aset kripto ini hidup di blockchain, memberikan tempat perlindungan yang relatif aman dari volatilitas pasar.
Dalam hal kehadiran di pasar, Tether (USDT) memiliki keunggulan, karena telah diperkenalkan pada Oktober 2014, 4 tahun sebelum peluncuran USD Coin (USDC) pada September 2018.Â
Baca Juga:Â Tengah Viral, Siapa Tokoh di Balik USDC, Stablecoin yang Mampu Saingi USDT?
Namun, perjalanan Tether telah diwarnai oleh kontroversi, dengan kritikus mempertanyakan kecukupan pengungkapan reservasinya dan kecukupan reservasinya untuk menebus semua token USDT yang beredar.Â
Sebaliknya, USD Coin secara umum telah mempertahankan profil yang kurang kontroversial, meskipun tidak sepenuhnya bebas dari masalah.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: