Elon Musk, sang visioner dan pemimpin Tesla dan SpaceX, kembali membuat gebrakan dengan meluncurkan perusahaan baru di bidang kecerdasan buatan , xAI. Dengan tujuan untuk “memahami hakikat alam semesta,” xAI siap menjadi pesaing berat bagi perusahaan AI besar seperti OpenAI, Google, dan Anthropic.
Dengan tim yang terdiri dari alumni dari DeepMind, OpenAI, Google Research, Microsoft Research, Twitter, dan Tesla, xAI menjanjikan inovasi dan kemajuan yang signifikan dalam dunia AI.
xAI, perusahaan AI yang baru saja diluncurkan oleh Elon Musk, memiliki misi yang ambisius, yaitu memahami hakikat alam semesta. Dengan tim yang terdiri dari mantan insinyur dan peneliti dari perusahaan teknologi besar seperti OpenAI, Google Research, Microsoft Research, dan DeepMind, xAI berencana untuk berkolaborasi dengan Twitter, Tesla, dan perusahaan lainnya untuk mencapai tujuan ini.
Baca juga: Susul Google dan Microsoft, Meta akan Merilis Alat AI Komersial!
Elon Musk, yang juga merupakan salah satu pendiri OpenAI, telah berbicara tentang meluncurkan “TruthGPT,” sebuah AI yang mencari kebenaran maksimal untuk menyaingi ChatGPT. Dengan xAI, Musk tampaknya ingin menantang OpenAI dan perusahaan AI lainnya yang telah menciptakan chatbot seperti ChatGPT, Bard, dan Claude. Dengan misi untuk memahami hakikat alam semesta, xAI berpotensi menjadi pesaing berat dalam dunia AI.
xAI menjanjikan inovasi dan kemajuan yang signifikan dalam dunia AI. Dengan tim yang terdiri dari alumni dari perusahaan teknologi besar dan rencana untuk berkolaborasi dengan perusahaan seperti Twitter dan Tesla, xAI berada dalam posisi yang baik untuk mendorong batas-batas apa yang mungkin dilakukan oleh AI.
Elon Musk telah berulang kali menyuarakan kekhawatirannya tentang potensi “kehancuran peradaban” oleh AI. Dalam acara Twitter Spaces, Musk menjelaskan rencananya untuk membangun AI yang lebih aman.
Alih-alih secara eksplisit memprogram moralitas ke dalam AI, xAI akan berusaha menciptakan AI yang “maksimal penasaran.” Musk percaya bahwa dengan mencoba memahami hakikat alam semesta, AI akan menjadi lebih pro-manusia, karena “manusia jauh lebih menarik daripada non-manusia.”
Tidak hanya itu, Musk juga memprediksi bahwa superintelligence, atau AI yang lebih pintar dari manusia, akan tiba dalam lima atau enam tahun ke depan.
Baca juga: Elon Musk Yakin China akan Jadi Pemimpin dalam Pengembangan AI, Kok Bisa?
xAI, meskipun merupakan entitas yang terpisah dari X Corp, akan bekerja sama dengan Twitter, Tesla, dan perusahaan lainnya. Tim xAI mencakup Igor Babuschkin, mantan insinyur di Google’s DeepMind; Tony Wu, yang bekerja di Google; Christian Szegedy, yang juga merupakan ilmuwan penelitian di Google; dan Greg Yang, yang sebelumnya berada di Microsoft.
Musk telah mendaftarkan perusahaan bernama X.AI Corp, yang terdaftar di Nevada, dan perusahaan ini mencantumkan Musk sebagai direktur tunggal dan Jared Birchall, direktur manajemen kantor keluarga Musk, sebagai sekretaris.
Dengan peluncuran xAI, Elon Musk sekali lagi membuktikan dirinya sebagai seorang visioner yang berani mengambil langkah-langkah besar dalam dunia teknologi. Dengan tujuan ambisius untuk “memahami hakikat alam semesta” dan tim yang terdiri dari para profesional terbaik di bidangnya, xAI berpotensi mengubah cara masyarakat memahami dan menggunakan AI.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: