Yuan Digital Tiongkok Sepi Peminat, Warga Lebih Pilih Uang Tunai

Updated
May 14, 2024
Gambar Yuan Digital Tiongkok Sepi Peminat, Warga Lebih Pilih Uang Tunai

Jakarta, Pintu News – Yuan digital Tiongkok, atau e-CNY, tengah menghadapi tantangan dalam menarik minat masyarakat lokal. Meskipun pemerintah telah berupaya mendorong penggunaan mata uang digital ini, banyak warga Tiongkok yang enggan menggunakannya dan lebih memilih uang tunai fisik.

Yuan Digital Kurang Diminati

Menurut laporan South China Morning Post pada 13 Mei, beberapa kota di Tiongkok telah mulai membayar gaji pegawai negeri dalam bentuk yuan digital. Namun, banyak dari penerima gaji ini segera menukarkannya menjadi uang tunai.

Sammy Lin, seorang manajer akun di sebuah bank pemerintah Tiongkok di Suzhou, mengatakan, “Saya lebih suka tidak menyimpan uang di aplikasi e-CNY karena tidak ada bunga jika saya menyimpannya di sana. Selain itu, tidak banyak tempat, baik daring maupun luring, yang menerima e-yuan.”

Baca Juga: Pengacara XRP Bereaksi terhadap Bergabungnya Infinite Block Korea Selatan Sebagai Validator

Andrew Wang, seorang pegawai negeri, menyatakan tidak terlalu khawatir dengan konsep mata uang digital, karena hanya sebagian kecil dari gajinya yang dibayarkan dalam bentuk yuan digital. Sebaliknya, istrinya, yang menerima seluruh gajinya dalam bentuk yuan digital, segera menukarkan seluruh jumlah tersebut menjadi uang tunai fisik setelah menerimanya.

Kekhawatiran Privasi dan Keterbatasan Penggunaan

verifikasi id blockchain
Sumber: PC Mag

Selama sebagian besar dekade terakhir, Tiongkok telah menjadi masyarakat yang “secara fungsional tanpa uang tunai”. Meskipun demikian, sejumlah warga Tiongkok menunjukkan keengganan untuk menggunakan Yuan Digital Tiongkok. Laporan SCMP menyatakan bahwa keengganan ini disebabkan oleh kekhawatiran yang lebih luas tentang pengawasan dan keterbatasan penggunaan e-CNY.

Yi Gang, mantan gubernur People’s Bank of China, melaporkan bahwa lebih dari $250 miliar transaksi telah difasilitasi melalui yuan digital hingga 20 Juli 2023. Namun, Ye Dongyan, seorang peneliti di Cheung Kong Graduate School of Business Beijing, menekankan perlunya mencapai keseimbangan yang lebih baik antara privasi dan keamanan jika pemerintah bermaksud menerapkan yuan digital di seluruh Tiongkok.

Penutup

Yuan digital Tiongkok menghadapi tantangan dalam menarik minat masyarakat lokal. Kekhawatiran tentang privasi dan keterbatasan penggunaan menjadi faktor utama di balik keengganan warga Tiongkok untuk menggunakan mata uang digital ini. Pemerintah Tiongkok perlu mengatasi masalah ini jika ingin berhasil menerapkan yuan digital di seluruh negeri.

Baca Juga: Spectral: Harga SPEC Melonjak 50% dalam 7 Hari, Apa yang Harus Kamu Ketahui?

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->