Beberapa minggu yang lalu, ramai menjadi perbincangan di kalangan kreator dan kolektor NFT terkait kebijakan royalti kreator yang ditegakkan oleh OpenSea. Menanggapi hal tersebut, NFT Marketplace X2Y2 menerapkan keputusannya untuk menghapus royalti kreator yang bersifat optional atau pilihan.
NFT Marketplace X2Y2 merupakan marketplace terdesentralisasi yang diluncurkan pada awal tahun 2022. Dikutip dari dApp Radar, volume perdagangan X2Y2 ini mencapai $49 juta dalam rentang waktu 30 hari. Tak hanya itu, penjualan teratas NFT di marketplace ini dipegang oleh BAYC #232, dengan harga 800 ETH dalam 30 hari terakhir.
Dilansir dari Coindesk, langkah yang diambil oleh X2Y2 tersebut menginspirasi beberapa NFT marketplace lainnya untuk mengikuti kebijakan tersebut. Penasaran seperti apa keputusan yang diterapkan oleh NFT marketplace ini? Simak terus berita lengkapnya berikut ini!
Jumat, 18 November 2022 NFT marketplace X2Y2 menyampaikan pengumumannya melalui thread cuitan di akun Twitter nya yang bernama @the_x2y2. Dalam thread tersebut X2Y2 menyampaikan bahwa sekarang mereka menghapus ‘Flexible Royalties’ ke semua koleksi yang dijual di platformnya, baik itu koleksi yang sudah ada maupun yang akan diluncurkan, dan mereka memutuskan untuk beralih ke OperatorFilters.
Sebelumnya, X2Y2 menawarkan sistem “Flexible Royalties” yang memungkinkan para kreator dan kolektor untuk memberi masukkan mengenai seberapa ketat NFT marketplace memberlakukan royalti untuk setiap proyek. Meskipun begitu, hanya jenis proyek NFT tertentu yang diberlakukan royalti terutama artwork dan access passes. Dalam hal ini, proyek NFT Profile Picture (PFP) tidak termasuk kategori tersebut.
Dikutip dari Coindesk, “Flexible Royalties” yang pernah diterapkan oleh NFT marketplace tersebut, memicu penolakan dari beberapa kreator NFT. Penolakan tersebut terjadi karena sistem atau cara untuk mengetahui kompensasi yang adil bagi para kreator masih belum diketahui dengan pasti.
Baca Juga: NFT Reddit Sukses Luncurkan Koleksi Avatar, Capai $10 Juta Hanya Dalam 3 Bulan!
Dalam thread tersebut X2Y2 menuliskan, “Mengesampingkan kepercayaan, jika ada sesuatu yang terbukti dengan sendirinya dalam crypto, itu adalah sebuah ‘kode’. Sejak [OpenSea] merilis OperatorFilter dua minggu lalu, sebagian besar proyek baru telah memihaknya,” tulis X2Y2. NFT marketplace itu menambahkan, “Kode adalah hukum,’ dan kami menghormati hukum.”
Di thread terakhirnya, X2Y2 juga memuji OpenSea karena pada akhirnya NFT marketplace tersebut berani mengambil sikap untuk menanggapi isu royalti kreator, dan mengakui bahwa banyak proyek yang baru diluncurkan menggunakan kode daftar blokir OpenSea, yang mana melarang NFT tersebut diperdagangkan di marketplace yang tidak sepenuhnya memberlakukan royalti.
OpenSea merespons thread tersebut dan menyampaikan bahwa ia bangga dengan keputusan X2Y2. Tak hanya itu, OpenSea juga mengatakan bahwa mereka telah menghapus NFT Marketplace X2Y2 dari daftar hitam pasarnya, yang berarti bahwa NFT dari kreator yang menggunakan kode OperatorFilter sekarang dapat diperdagangkan di X2Y2.
Tidak hanya NFT Marketplace X2Y2 yang bergerak menanggapi keputusan royalti kreator NFT, salah satu kreator NFT terkenal BAYC juga sempat mengajukan model baru untuk sistem royalti kreator NFT pada 8 November lalu. BAYC mengajukan sistem “Allow Lists”, yang artinya perdagangan NFT bisa dilakukan di dompet biasa/reguler, namun hanya bisa dilakukan di marketplace yang menerapkan royalti kreator.
Tak hanya itu, ketika OpenSea pertama kalinya membuat thread di Twitter pada 6 November 2022 mengenai alat on-chain untuk penegakkan royalti kreator NFT, tidak sedikit kreator NFT yang bereaksi dengan penerapan alat on-chain tersebut. Beberapa kreator NFT yang menanggapi hal tersebut secara langsung di thread Twitter OpenSea adalah Wab.eth dan Betty NFT.
Referensi: