
Jakarta, Pintu News – Quantitative Trading atau sering disingkat Quant Trading, telah menjadi salah satu metode trading paling canggih di pasar keuangan modern. Menggabungkan ilmu matematika, statistik, dan pemrograman komputer, pendekatan ini digunakan oleh hedge fund, bank investasi, dan juga trader ritel yang ingin mengotomatisasi keputusan trading mereka dengan strategi berbasis data.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai pengertian Quant Trading, cara kerjanya, manfaat serta risikonya, hingga tools penting bagi trader Quant Trading.
Quantitative Trading adalah metode perdagangan di pasar keuangan yang menggunakan model matematika dan algoritma statistik untuk mengidentifikasi peluang trading. Alih-alih bergantung pada intuisi atau analisis teknikal manual, quant trader menggunakan data historis dan kode program untuk mengambil keputusan jual beli.
Baca juga: Apa itu Tranche? Cara Kerja dan Contohnya dalam Dunia DeFi
Pelaku utama dalam dunia Quant Trading disebut Quants, yaitu profesional yang menggabungkan keahlian di bidang keuangan, matematika, dan ilmu komputer. Mereka merancang sistem trading otomatis yang mampu mengeksekusi ribuan order dalam waktu sangat singkat berdasarkan parameter yang telah diprogram.

Quant Trading beroperasi dengan mengumpulkan data historis pasar seperti harga saham, volume, volatilitas, dan indikator lainnya. Data ini kemudian dianalisis menggunakan model statistik untuk menemukan pola atau sinyal yang dapat diprediksi. Setelah itu, algoritma dibuat berdasarkan temuan tersebut dan diimplementasikan ke dalam sistem trading otomatis.
Setiap algoritma memiliki strategi tersendiri—misalnya strategi mean reversion (harga kembali ke rata-rata), momentum (mengikuti tren), arbitrase, atau market-making. Sistem ini kemudian diuji dalam simulasi (backtesting) sebelum diterapkan pada pasar nyata untuk mengurangi risiko kerugian.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Data
Model kuantitatif menghilangkan bias emosional dalam proses trading, sehingga keputusan yang diambil bersifat objektif, konsisten, dan dapat diulang. Pendekatan ini membantu trader menghindari jebakan psikologis umum seperti rasa takut dan keserakahan.
Skalabilitas
Strategi kuantitatif mudah diperluas dan dapat diterapkan pada portofolio besar tanpa meningkatkan tingkat kompleksitas. Algoritma mampu memproses data dalam jumlah besar dan melakukan eksekusi di berbagai pasar secara bersamaan.
Efisiensi dan Kecepatan
Sistem trading otomatis mampu mengeksekusi order dengan sangat cepat dan akurat, memungkinkan trader menangkap peluang pasar secara real-time. Dalam konteks high-frequency trading , algoritma bahkan dapat mengeksekusi ribuan transaksi per detik untuk mengambil keuntungan dari perbedaan harga yang sangat kecil.
Baca juga: Saham Tesla Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa 2 Hari Berturut-Turut, Efek Elon Musk?
Ketergantungan pada Data
Keberhasilan strategi kuantitatif sangat bergantung pada kualitas dan akurasi data yang digunakan. Data yang buruk dapat menghasilkan analisis yang keliru, sehingga memicu keputusan trading yang merugikan. Oleh karena itu, praktik pengumpulan dan pengelolaan data yang andal sangat penting.
Kompleksitas dan Biaya Tinggi
Membangun dan memelihara model kuantitatif membutuhkan sumber daya yang besar, baik dalam bentuk keahlian teknis maupun kekuatan komputasi. Pengembangan sistem trading kuantitatif yang sukses memerlukan investasi signifikan dalam infrastruktur dan SDM yang kompeten.
Risiko Model (Model Risk)
Model yang terlalu disesuaikan dengan data historis (overfitting) mungkin tampil baik dalam pengujian, tetapi gagal saat diterapkan di pasar nyata yang terus berubah. Kemudahan melakukan backtesting kadang justru mendorong pengoptimalan berlebihan, menghasilkan strategi yang tampak sempurna di atas kertas, namun tidak efektif di praktik nyata.
Oleh karena itu, model harus terus dimonitor dan disesuaikan agar tetap relevan dan menguntungkan. Tujuan utama adalah menciptakan sistem yang menghasilkan profit, bukan yang sempurna secara teori.

Trader kuantitatif (quants) menjalankan algoritma mereka sendiri pada data pasar secara real-time yang mencakup harga dan kuotasi. Oleh karena itu, mereka harus memahami sistem yang menyediakan data dan konten tersebut. Berikut adalah beberapa alat yang umumnya digunakan oleh trader kuantitatif:
Secara keseluruhan, Quantitative Trading menawarkan pendekatan yang sangat sistematis dalam dunia keuangan. Dengan mengandalkan data dan teknologi, trader dapat mengoptimalkan keputusan mereka dan mengurangi pengaruh emosi. Namun, seperti strategi lainnya, Quant Trading tetap memiliki risiko yang perlu dikelola dengan baik.
Quant Trading adalah metode trading berbasis data dan algoritma matematika. Siapa pun bisa menggunakannya, asalkan memiliki pemahaman dasar tentang coding, statistik, dan pasar keuangan.
Risiko terbesar termasuk kegagalan model, overfitting terhadap data historis, dan kesalahan teknis dalam implementasi algoritma.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: